Jurnal Analisis Wacana Dalam Novel Aku Bangga Jadi Muslimah
ANALISIS WACANA DALAM NOVEL
"AKU BANGGA JADI MUSLIMAH"
"AKU BANGGA JADI MUSLIMAH"
JURNAL
Yang
disusun oleh : Anisa
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI MADURA (IAIN)
JURUSAN
SYARI’AH
PRODI
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pemuda
indoneias, merupakan kader bangsa yang harus memiklik kepribadian yang
menghawatirkan masa depannya dan juga masa depan bangsa ini. Taradisi malas,
mau menang sendiri, bergantung pada orang lain, penakut dan jauh dari tujuan
bangsa yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, mandiri, dan partisifatif
dalam menciptakan kesejah teraan dan kedamaian di negeri ini[1]
Anak-anak
bangsa saat ini kehilangan pegangan, arah dan tujuan hidup, sehingga secara
moral dan perilaku mereka hampa. Penyebabnya beragam seperti: keluarga yang
berantakan, kontrol sosial yang sangat lemah. Namun dalam kaitan karakter apapun
penyebabnya menunjukkan kelemahan mental seperti ketabahan, keras kemauan,
tahan uji dan faktor-faktor mentalitas lainya, sebagian generasimuda kebanyakan
terjangkit generasi tua yang seperti terjangkit penyakit hidonis, menerabas,
dan mentalitas negatis lainnya.[2]
Agama
merupakan pengajaran yang mendasar bagi pemeluknya yang menjadi pedoman hidup. Pandangan
hidup merupakan hal yang penting bagi manusia, karena dengan pandangan hidup
manusia bisa menentukan arah mengenai hakikat kehidupan. Dalam menjalin kehidupan
didunia agama memiliki tempat dan peran yang sangat penting. Agama dapat
berfungsi sebagai:
Faktor Motivasi (Mendorong untuk melakukan hal yang baik dan benar)
Faktor Profetik (Menjadi petunjuk arah dalam kehidupan)
Kritik (Menyuruh dari yang makruf dan mencegah dari yang mungkar)
Faktor Motivasi (Mendorong untuk melakukan hal yang baik dan benar)
Faktor Profetik (Menjadi petunjuk arah dalam kehidupan)
Kritik (Menyuruh dari yang makruf dan mencegah dari yang mungkar)
4. Kreatif,
(mengarahkan amal atau tindakan yang meng hasilkan memfaat bagi diri sendiri
dan masyarakat).
5. Integratif,
(menyatukan elemen-elemen yang rusak dalam diri manusia dan masarakat untuk
menjadi lebih baik).
6. Sublematif,
(memberikan proses penyucian diri dalam kehidupan).
Manusia
yang takpunya pegangan hidup lebih-lebih yang bersumber dari agama, ibarat
orang buta tidak yau darimana dia datang, mau apa dia didunia, dan kemana
tujuan hidup yang hakiki.[3]
Berdakwah
dengan menggunakan media sarana cetak memerlukan bakat untuk bisa mengarang
karena media cetak merupakan sarana komunikasi yang berupa tulisan, selain
bersifat keterampilan praktis pendekatan ini juga sebagai seni, sejak awal
sejarahnya dakwah islamiyah yang didukung oleh angkatan seniman dan sastrawan
dengan senjati seni budaya dan seni sastranya telah berjihad melawan para
musuh-musuh islam. Dalam QS Asy Syuara (26):227, dikatakan betapa allah memuji
para seniman dan sastrawan mukmin yang berjihad tampa komromi untuk melawan
kejahatan.[4]
Dakwah
melalui tulisan dilihat dari segi isinya mengalami perluasan yang angat
penting, ia tidak hanya memuat ajaran-ajaran islam yang berdimensi teologis,
aqidah dan ibadah tetapi juga memuat aspek-aspekyang lebih kompleks. Seiring
dengan perkembangan pengetahuan umat islam mengenai ajaran-ajaran islam itu
sendiri dan persoalan kehidupan yang dihadpi. Seperti iman Hasan Al Banna, Al
Gazali, dan Yusuf Qardawi, mereka cendekiawan muslim dari berbagai bidang ilmu
pengetahuan yang juga menyebarkan siar islam melalui tulisan.
Dalam
hal ini karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadiakan
media dakwah. Dalam karya sastra yang menceritak suatu kisah baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat
pesan-pesan yang bermuatan dakwah dan moral.
Dr.
Aidh Abdullah Al-Qarni merupakan salah satu dari tokoh yang memenfaatkan
tulisan sebagai media dakwah, sudah lebih dari beberapa novel sudah dia
hasilkan salah satunya yang berjudul, Akubangga
jadi Muslimah.
Berdasarkan
pemikiran diatas, peneliti tertari untuk menganalisis Novel Aku bangga jadi muslimah karya Dr. Aidh
Abdullah Al-Qarni dilihat dari ilmu komunikasi. Kajian ini diangkat kedalam
kedalam sebuah judul penelitian “Analisis Wacana Pesan Moral dalam Novel Aku bangga jadi muslimah,”
B. Rumusan
masalah
Adapun
perumusan maalah sebagai berikut:
1. Bagaimankah
wacana pesan moral yang terdapat dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah?
2. Bagaimana
bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah?
C. Tujuan
penelitian
1. Untuk
mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana pesan moral yang
terdapat dalam novel Aku Bangga Jadi
Muslimah.
2. Untuk
mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah.
D. Menfaat
penelitian
1. Akademis
Penelitian ini diaharapkan dapat
memperkaya keilmuan komunikasi, terutama tentang analisis wacana, dengan fokus
analisis wacana karya sastra, sehingga secara umum dapat bermemfaat dan memberi
kontribusi bagi kajian komunikasi dan penyiaran islam.
2. Praktis
Secara praktis karya ini diharapkan
dapat menjadi pelengkap dan bahan perbandingan bagi penelitian serupa yang
telah ada, dan memberi masukan serta inspirasi bagi para peminat karya sastra
untuk turut memperkaya karya sastra dengan muatan dakwah dan pesan moral yang
bermenfaat bagi masyarakat indonesia seperti yang dilakukan Dr. Aidh Abdullah
Al-Qarni.
E. Tujuan
Pustaka
Peneliti ini merujuk pada
penelitian-penelitian terdahulu dan bku-buku serta artikel-artikel yang
membahas tentang analisis teksmedia pada penelitian ini akan disampaikan analisis wacana pesan moral Aku Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh
Abdullah Al-Qarni merujuk pada penelitian seperti berikut:
1. Analisis
Wacana pesan Moral dalam Novel Diabawah
Lindungan Ka’bah oleh Nurchanah Tahun 2007.
2. Analisis
wacana pesan moral dalan novel De Winst Kaya
afifah afra
3. Analisis
wacana pesan sinetron Santriwati Gaul
oleh Nurseha Tahun 2007
Namun berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang menjadikan felem atau sinetron sebagai objek penelitian.
Peneliti yang peneliti lakukan yakni analisis wacana pesan moral dalam Novel.
Walau sudah ada penelitihan sebelumnya
yang menganalisa pesan moral dalam novel. Namun peneltian diharapkan
dapat menjadi pelengkap dan sebagai bahan perbandingan dari penelitian serupa yang telah ada.
F. Mitodologi
Penelitian
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik
analisis wacana terhadap novel Aku
Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni. Model analisis wacana yang digunakan adalah model Tuan A Van
Dijk, modelnya kerap kerap disebut sebagai kognisi sosial terutama untuk
menjelaskan struktur dan proses terbentunya teks. Menurutnya penelitian atas
wacana tidak cukup hanya hasil dari suatu praktek produksi yang juga harus
diamati.[5]
Analisis wacana merupakan salah satu alternatif dari analisis isi
selain kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai. Jika analisis kuantitatif
lebih memfokuskan pada sisi komunikasi yang tampak. Sedangkan untuk menjelaskan
hal-hal yang tersirat, misalnya idiologi apa ada dibalik suatu berita , maka
harus dilakukan riset analisis kualitatif.[6]
Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi, yitu teks,
kognisi sosial dan kontek sosial. Jika digambarkan maka skema penelitian dan
metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut.
Tabel
1. Sekema dan model penelitian Van Dijk
Struktur
|
Metode
|
Teks
Ø Menganailisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk
menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu
|
Critical Linguistik
·
Tematik
·
Skematil
·
Semantik
·
Sintaksis
·
Stilistik
·
Retoris
|
Kognisi
sososial
Ø Menganalisa bagaimana peristiwa dipahami didefinisiskan dengan
memasukan informasi yang digunakan untuk menulis dari satu wacana tertentu
|
|
Konteks
Sosial
Ø Menganalisa bagaimana wacana menggambarkan teks secara
bersama-sama dalam satu proses komunikasi
|
1.
Teknik
penulisan data
Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data research
Document, yaitu analisis ada novel moral Aku Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh
Abdullah Al-Qarni, sebagai mitode ilmiah, obserfasi dalah suatu cara penelitian
untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
dan fenomina yang diselidiki.[7]
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ofserfasi tek yaitu pengamatan untuk
menganalisis makna pesan moral yang terdapat dalm teks tersebut. Peneliti
menghimpun data-data literatur, baik buku dan internet yang berkaitan dengan
penulisan penulisan analisis wacana.
2.
Analisis
Data
a.
Proses
penafsiran data
Analisis
wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori.
Dasar dari analisi wacana adalah interprestasi, karena analisis wacana
merupakan bagian dari mitode interpretatif yang mengandalkan interpretasi dan
penafsiran peneliti. Setiap teks pada dasarnya dapat dimainkan secara berbeda,
dan dapat ditafsirkan secara beragam. Dalam tahap ini peneliti akan
memperhatikan data-data yang terdapat dalam novel karya Dr.
Aidh Abdullah Al-Qarni, kemudian akan ditafsirkan dengan disesuaikan pada kerangka analisis
wacana yang dikemukakan oleh Van Dijk.
b.
Penyimpulan
Hasil Penelitian
Kesimpulan
hasil penelitian diambil berdasarkan pada interpretasi peneliti atas obyek yang
ditelit dan data ang diperoleh dalam kegiatan penelitian
BABA
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Analisia
Wacana
1.
Pengertian
Anailsis Wacan
Wacana berasal dari duakata yakni analisis dan wacana. Kata
analisis dalam kamus besar bahasa indonesia terdapat beberapa pengertian yaitu:
1.
Kata
analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya.
2.
Pengertian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri.
3.
Penjebaran
sesuadah dikaji sebaik-baiknya[8]
Sedangkan
istilah wacana secara etimologi baresal dari bahasa sansakerta wac/wak/vak,
artinya ‘berkata’ atau ‘berucap’, kataatersebut mengalami perkembangan menjadi
wacana,. Jadi kata wacana dapat dirtikan sebagai perkataan atau tuturan.istilah
wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para linguis Indonesia sebagai
tarjemahan istilah dari bahasa ingris.
Analisis wacana
menekankan bahwa wacana juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah ilmu baru
yang muncul berapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama
ni membatasi penganalisisnya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakang ini
sebagian ahli bahasa meningkat perhatian kepada penganalisis wacana. [9]
2.
Kerang
Analisis Wacana
Dari sekian
banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan gunakan oleh beberapa ahli,
model van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan
dan dipakai secara praktis.
Menurut Van
Dijk, sebagai mana yang dikutip eriyanto penelitian atas wacana tidak
cukup hanya berdasarkan pada analisis
teks atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses praktek
produksi yang juga harus diamati, dan
dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi sehingga kita memperoleh suatu
pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Berikut ini adalah kerangka analisis
wacana sesuai dengan dengan Van Dijk:
a.
Teks
Van
Dajk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktuk yang masing-masimh
bagian saling mendukung Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan:
1.
Struktur
makro. Ini merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dengan
melihat topik atau tema yang di kedepankan dalam suatu berita/
2.
Super
struktur adalah kerangka suatu teks bagaimana bagian-bangian teks tersusun
kedalam berita secara utuh.
3.
Struktur
makro adalah makna wacana yang dapat diamati daribagian kecil dari suatu
teks yakni kata, kaliamat, proposisi, akan kalimat, parafrase
dan gambar.[10]
ELEMEN
WACANA VAN DIJK
Struktur
wacana
|
Hal
yag diamat
|
Elemen
|
Struktur makro
|
TEMATIK
(tema yang dikedepankan dalam satu berita)
|
Topik (tema dalam novel akubangga jadi muslimah)
|
Superstruktur
|
SKEMATIK
(bagaimana bagian dan urutan cerita di skemakan dalam teks berita
secara utuh)
|
Skema (struktur tiga babak yaitu: Awal, konflik dan resolusi)
|
Struktur mikro
|
SEMANTIK
(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)
|
Latar, detil, dan maksud
|
Struktur mikro
|
SINTESIS
(bagaimana kalimat (bentuk suasana)yang dipilih)
|
Bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti
|
Struktur mikro
|
SINTAKSIS
(bagaimana pilihan kata yang dipakai dalama teks berita)
|
Leksikon
|
Struktur mikro
|
RETORIS
(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilaukan)
|
Grafis dan metafora
|
b.
Kognisi
Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur
teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu
ada penelitian mengenai kognisisosisl yang meneliti kesadaran mental, dalam hal
karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya dalam membentuk
teks dalam sebuah karya.
Analisis wacana tidak hanya dibatasi pada struktur teks, karena
wacana itu menandakan sejumlah makna, pendapat dan idiologi. Untuk membongkar
bagaimana makna tersembunya dari teks.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial
ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks
media.[11]
c.
Konteks
Sosial
Kontek sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang yang
berada diluat teks dan mempengaruhi pemikiran bahasa. Titik perhatian dari
analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam
suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari
suatu ujaran.
B.
Ruang
Lingkup Novel
1.
Pengertian
Novel
Kata novel
berasal dari kata novles yang berarti
baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis karya sastra
lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul
kemudian. Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa ang tertulis dan neratif,
biasanya delam bentuk cerita.[12]
Umumnya sebuah
novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan
sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dan naratif
tersebut. Dalam bahasa Indonesia novel dibedakan dari roman. Sebuah roman alur cerita lebih
kompleks dan jumlah pameran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
menurut sayuti,
novel sering kali dipertentangkan dengan cerpen, perbedaannya ialah bahwa
cerpen menitik beratkan pada intensitas, sementara novel cenderung bersifat
meluas “expands”. Novel yang baik cenderung menitik beratkan pada kemunculan
complexity, yaitu kemampuan menyampaikan permasalahan yang kompleks secara
penuh, mengkresikan sebuah dunia yang “jadi”, berbeda dengan cerpen yang
bersifat implisit yaitu menceritakan masalah secara singkat.
Menurut KBBI,
novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan
sifat setiap pelaku.[13]
2.
Unsur-unsur
Novel
Novel sebagai
karaya sastra yang bersifat fiksi memiliki struktur yang dibagi menjadi dua
bagian, yaitu: struktur luar (ekstrinsik) dan struktur dalam (intrinsik). Unsur
ekstrinsik adalah segala nacam unsur yang berbeda diluar suatu karya sastra
yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut. Unsur intrinsik adalah
unsur-unsur yang membentuk karya sastra tersebut seperti penokohan atau
perwatakan, tema, alur, pusat pengisahan latar dan gaya bahasa.
a.
Penokohan
dan perwatakan
masalah
penokohan dan perwatakan ini merupakan salahsatuhal yang kehadirannya dalam
sebuah fiksi amat penting dan bahkan menentukan, karena tidak akan mungkin
adasuatu karya fiksi tampa adanya tokoh yang diceritakan dan tampa adanya tokoh
yang bergerak yang akhirnya membaentuk alur cerita.
b.
Alur
Alur
atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai
sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagiang-bagian
dalam keseluruhan fiksi.[14]
c.
Tema
Tema
merupakan gegasan sentaral yang menjadi dasar topik atau pokok perncanaan dalam
sebuah cerita atau nivel.
d.
Gaya
Penceritaan
Tingkah
laku pengarang dalam menggunakan Bahasa.
e.
Pusat
Pengisahan
Yaitu
posisi dan penempatan diri pengarang dalam ceritanya, atau dari aman ia melihat
peristiwa yang terdapa dari cerita itu. Terdapat beberapa pusat pengisahan
yaitu: pengarang sebagai tokoh cerita, pengarang sebagai tokoh sampingan,
pengarang sebagai orang ketiga segalis narator.[15]
3.
Jenis-jenis
Novel
Dalam
bukunya M. Atar Semi yang berjudul anatomi
sastra membagi novel sebagai suatu karya fiksi kedalam beberapa jenis
yaitu:
a.
Romantik
: secara filosofis, merupakan ketidak senangan terhadap ketidak senangan
moderen yang artifisial, materialis, kaku, dan kasar, kemudian lari dari
kehidupan moderen itu dengan membentuk suatu bentuk dunia yang lain, biasanya
dengan menggunakan alam, emosi, dan pribadi.
b.
Realisme
merupakan lawan dari romantik, suatukarya yang menggambarkan tentang dunia kini
dengan segala keadaan dan keadaan yang dimilikinya.
c.
Gotik
yaitu suatu karya fiksi yang menceritakan tentang horor, kekerasan, kekacuan,
membicarakan tentang kematian, keajaiban, sepernatural, dan tentang ke anehan
keajaiban alam
d.
Naturalisme
yaitu karya fiksi naturalis mengungkapkan segala sesuatu tampaharus ada bagian
yang disembunyikan, segala kekurangan dalam kelebihan dipaparkan.
e.
Proletarian,
yaitu jenis fiksi yang menggambarkantentang segalabentuk kepincangan dan
ketidak adilanserta mengemukakan cara-cara pemecahan masalah atau jalan keluar.
f. Alegori
yaitu suatu daramatisasi dari satupernyataan yang kompleks tentang pelitik,
agama, dan moral melalui tokoh tertentu seperti binatang, atau menyebutkan si
pelaku-pelaku seperti, sitamak.
g. Simbolisme
adalah mengajak kita untuk mengerti dengan mengetengahkanpersoalan dengan cara
yang baru.
h. Satire
yaitu karya sastra karikatur dengan melebih-lebihkan sesuatu dengan menggunakan
kecerdasan dan kritisuntuk menggambarkan tentang atau lembaga yang absurd, yang
diprlihatkan atau dikatakan berbeda dengan kenyataan.
i.
Fiksi sain yaitu semacam karangan yang
dibuat berlandaskan prinsip ilmu pengetahuan atau berdasarkan inspirasi yang
ditimbulkan oleh sesuatu penemuan ilmu pengetahuan.
j.
Utopia, fiksi utopia mempunyai hubungan
yang erat dengan fiksi sain.
k. Ekspresionisme
merupakan suatu teknik pengungkapan pikiran dan perasaan dengan memenfaatkan
psikologi
l.
Psikologi perinsip pokok fiksipsikologiadalah
eksplorasisegi-segi pemikirandan kewajiban tokoh-tokohutama cerita.
m. Ekstensialisme,
fiksi eksistensialis merupakan fiksi yang memperhatikan atau menerapakan filsafat
eksistensialis.
n. Autobiografi
dan Biorafi yaitu karya fiksi yang menceritakan perjalanan hidupnya sendiri
atau orang lain.[16]
C. Pesan
Moral
1. Pengertian
Pesan
Dalam kamus besar
bahasa Indonesia pesan diartikan sebagai perintah, nasehat, permintan, amanat
yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain . dalam kegiatan
komunikasi yang disampaikan oleh komunikator atau juga keseluruhan daripada apa
yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya. Pesan bisa disampaikan
secara langsung atau tatap muka, bisajuga menggunakan media atau saluran.
2. Pengertian
moral, Etika, Akhlak
Secara
umum moral merajuk pada ajaran baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi
pekerti.
Kata
moral dari segibahasa berasal dari bhasa latin yaitu mores jamak dari kata mos
yang berarti kebiasaan. Secara etimologi moral adalah istilah yang digunakan
untuk menentukan batas dari sifat, perangai, kehendak dan pendapat yang secara
layak dapat dikatak benar, sa;lah baik, atau buruk.[17]
Moral
menjelasakan artibaik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia kepada orang lain. Menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia
didalam perbuatannyadan menunjukkan jalan untuk melakukan jalan yang baik.
Sumber dari ajaran-ajaran moral adalah tradisi, adat istiadat, ajaran agama,
dan idiolgi-idiologi tertentu.[18]
Moral
dan akhlak dilihat dari segi bahasa mengandung arti yang sama yaitu budi
pekerti, kelakuan atau kebiasaan. Tampa dilihat dari landasan kebebasan moral
berarti adat atau kebiasaan yang bertumpu pada etika, sementara akhlak berarti
budi pengerti yang bertumpuh pada nilai-nilai ilahiyah Robbaniyah.
Ajaran
moral memuat pandangan tentang nilai dan norma yang terdapat di antara kelompok
manusia, adapun nilai moral adalah tentang moral dan kebaikan manusia sebagai
manusia, Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya
menjadi manusia yang baik dan menjadi manusia yang hidup bermaratabat.[19]
BAB
III
RINGKASAN
CERITA DALAM NOVEL
A.
Ringkasan
cerita dalam novel Akubangga jadi
muslimah
Seorang akan hidup berguna, selama dia
mempunyai rasamalu, seperti kayu yang tetap bertahan bila tetap terbungkus
kulitntnya, demi allah tidak ada kebaikan dalam dunia dan dan hidup ini jika
ada rasa malu. Hukum mukminah seajati dibalik yang besar masih ada yang maha
besar yakin semua pasti beres.
Rahel ditinggal pergi ibunya sejak dia
kecil karena orang tuanya bercerai dan
dia hidup sederhana besama ayah tercintanya, hidup rahel seolah tak
berarti ketika ditinggal ibu nya, namun hidup itu penuh dengan ujian, jika
allah sudah berkehendak maka tidak mungkin semuahal itu akan terjadi.
Pada musim semi yang sangat indah ,
bunga-bunga bernekaran renum di kelopaknya, tepat digunung sudah, rahel pergi
rekreasi bersama bapaknya, iapun menoleh kesana dan kemari, menikmati anggunnya
pemandangan saat itu, menteli beragam keindahan panorama alam. Betah rasanya ia
disana, seolah tak mau kembali kerumahnya tak berselang lama, kemudian kemudian
Rachel bertemu dengan seorang nyonya-nyonya, mereka pun berbincang-bincang. Biasalah, kalau kagak kenal pastinya yang
pertama kali diperbincangkn paling perkenalan, cas-cis-cus masalah ini, masa;ah
itu, dan juga kehidupan masing-masing, kalau akhwat-akhwat baru kenal gitu juga
ka?? Cewek emang gitu genetiknya.
Nah, diujung pembicaraan anak itu bilang
kalau ibunya meninggalkannya sejak ia berumur tiga tahun. Deg! Jantung si nyonya berdegup kencang, sepertinya kisah Rachel
ini ada kemiripan dengan kisah dirinya yang meninggalkan anaknya sejak duapuluh
tahun yang lalu, ditambah lagi saat dia melihat jari Rachel yang buntung.
Karena saking penasarannya nyonya itu menyuruh Rachel untuk menceritakan
kehidupannya semenjak ia kecil. Pasca cerita-cerita, eh ternyata benar, Rachel
adalah anak yang pernah ia tinggalkan dulu. Setelah itu, ia langsung merangkul
tubuh Rachel dengan penuh kelembutan, cinta, dan kasih sayang. Sedangkan
Rachel? Hanya bisa menangis haru melihat semua derita yang kian menggebu karena
rindu terobati sudah. Itulah deadline Rachel
sama ibunya. Happy ending ternyata.
Tuh kan, apa gue bilang? “ADA ALLAH KOK”
semua amasalah pasti tuntas, tapi semua butuh proses. Ternyata setelah lebih
duapuluh tahun, Allah menakdirkan Rachel ngumpul lagi sama ibunya. Jadi ikut
seneng deh kalau denger saudara-saudari kita senang. Kan gua muslimah sejati.
Hehe.
Jadi siapa saja yang pasrah dan taat
pada Allah berarti dia cinta Allah, kalau udah cinta sama Allah maka Allah juga
cinta sama dia. Dan jika Allah udah cinta, siapa yang berani mencelakainya?
Semua terasa istimewa di matanya, tak bisa dibeli dengan apapun. Maka jagalah
Allah dalam hatimu, maka Allah tak kan melepaskan penjagaan-Nya darimu.
BAB IV
TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Wacana Pesan Moral Dalam
Novel Aku Bangga Jadi Muslimh
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan pesan-pesan
yang terdapat dala novel aku bangga jadi muslimah, baik pesan-pesan secara umum
maupun secara khusus, dalam penelitian akan memaparkan temuan-temuan data
berdasarkan pesan secara umum, mewacanakan dan mendiskripsikan kaliamat yang
memiliki muatan-muatan sebagai pesan moral. Dan untuk mengetahui pesan-pesan
moral tersebut terlebig dahulu peneliti akan mendiskripsikan pesan-pesan secara
umum berdasarkan analisis teks.
1. Analisis
Wacana Pesan Moral dilihat dari Analisis Teks
Dalam analisi teks, Peneliti memfokuskan
pada strategi wacana serta teknik penulisan yang dipakai untuk menggambarkan
peristiwa tertentu. Dengan cara menguraikan struktur cara menguraikan strutur
kebahasaan secara makro (tematik) super struktur mikro (semantik, stilistik dan
retoris).
a. Struktur
makro
Tema merupakan gagasan inti dari suatu
teks yang menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh seorang penulis melalui
tulisannya dalam melihat atau memanndang suatu peristiwa. Tema dalam suatu
karya fiksi atau novel merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar
penulisan karya dan dalam tema itu
terucap persoalan dan tujuan amanat pengarang keapada pembaca melalui tulisan
tersebut.
b. Super
struktur
Skematik merupakan teks atau wacana umum
yang mempunyai alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan
bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk
kesatuan arti. Secara struktur, bangunan novel telah lengkap dan pembaca secara
jelas disodorkan pada suatu nilai pemahaman, bahwa dalam hidup seseorang harus
memiliki idialisme, seseorang harus memiliki cita-cita dalam hidupnya dan yang
penting apa yang menjadi cita-citantanya bisa diperjuangkandengan usaha dan
kerja keras untuk mewujudkannya.
Sebagaimanusia yang berpendidikan sudah
seharusnya memiliki idealisme untuk kemajuan kehidupan peribadinya dan
masyarakat. Idealisme itu diwujudkan dengan terus berikhtiar, kerja keras dan
doa juga tidak lupa menyerahkan semuanya kepada allah yang maha berkehendak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sekian
banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan gunakan oleh beberapa ahli,
model van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan
dan dipakai secara praktis.
Umumnya sebuah
novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan
sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dan naratif
tersebut. Dalam bahasa Indonesia novel dibedakan dari roman. Sebuah roman alur cerita lebih
kompleks dan jumlah pameran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
Pada musim semi yang sangat indah ,
bunga-bunga bernekaran renum di kelopaknya, tepat digunung sudah, rahel pergi
rekreasi bersama bapaknya, iapun menoleh kesana dan kemari, menikmati anggunnya
pemandangan saat itu, menteli beragam keindahan panorama alam. Betah rasanya ia
disana, seolah tak mau kembali kerumahnya tak berselang lama, kemudian kemudian
Rachel bertemu dengan seorang nyonya-nyonya, mereka pun
berbincang-bincang. Biasalah, kalau
kagak kenal pastinya yang pertama kali diperbincangkn paling perkenalan,
cas-cis-cus masalah ini, masa;ah itu, dan juga kehidupan masing-masing, kalau
akhwat-akhwat baru kenal gitu juga ka?? Cewek emang gitu genetiknya.
Nah, diujung pembicaraan anak itu bilang
kalau ibunya meninggalkannya sejak ia berumur tiga tahun. Deg! Jantung si nyonya berdegup kencang, sepertinya kisah Rachel
ini ada kemiripan dengan kisah dirinya yang meninggalkan anaknya sejak duapuluh
tahun yang lalu, ditambah lagi saat dia melihat jari Rachel yang buntung.
Karena saking penasarannya nyonya itu menyuruh Rachel untuk menceritakan
kehidupannya semenjak ia kecil. Pasca cerita-cerita, eh ternyata benar, Rachel
adalah anak yang pernah ia tinggalkan dulu. Setelah itu, ia langsung merangkul
tubuh Rachel dengan penuh kelembutan, cinta, dan kasih sayang
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto,
Aanalisis Wacana: Pengaruh Analisis Teks Media.
Yokyakarta:
Lkis,2001
DEPDIKNAS, Kmaus Besar Bahasa Indonesia. jakarta:
Balai Pustaka, 2005.
Alex
Sobur, analisis Teks Media, Bandung:Rosdakarya, 2004.
Moh.
Roqib Moh dan Nurfadi, Kepribadian Guru, Purwokerto:
STAIN Purwokerto
Press, 2011
Haedar
Nasir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama
dan budaya, Yokyakarta:
Multi Presindo, 2013
Kurniawan
Asep, et.Al, komunikasi dan penyiaran
islam, Bandung: Benang Merha
Press, 2004
Sutrisno,
Metodologi Reseach, yokyakarta: andi
offset, 1989
Hasan
Lubis, Hamid, Analisi Wacana Pragmatik, Bandung: Angkasa, 1993.
Guntur
Trigan Hendriy, Prinsip-prinsip Dasar
Sastra, Bandung: Angkasa, 1993.
www.dosen pendidikan. Com.
M.
Atar Semi, anatomi sastra, Padang:
Angkasa Rasa.
Abudin Nata, akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Wali Pers, 2003.
Ahmad Amin, Ilmu Tasawuf, Jakarta: Bulan bintang, 1995.
[1] Moh. Roqib dan Nurfadi, Kepribadian Guru, (Purwokerto: STAIN
Purwokerto Press, 2011), hlm. 2
[2] Haedar Nasir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan
budaya, (Yokyakarta: Multi Presindo, 2013), hlm. 52
[3] Hedar Nasit, pedidikan karakter berbasis agama dan
budaya, (Yokykarta: Multi Presindo, 2013). Hlm. 23
[4] Asep Kurniawan, et.Al, komunikasi dan penyiaran islam,
(Bandung: Benang Merha Press, 2004). Hlm, 24.
[5] Eriyanto, Aanalisis Wacana: Pengaruh Analisis Teks Media. (Yokyakarta:
Lkis,2001). Hlm. 221
[6] Alex Sobur, analisis Teks Media,
(Bandung:Rosdakarya, 2004)hlm. 70
[7] Sutrisno, Metodologi Reseach, (yokyakarta: andi offset, 1989)/ hlm. 192
[8] DEPDIKNAS, Kmaus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta: Balai Pustaka, 2005). Hlm.
43
[9] Hamid Hasan Lubis, Analisi Wacana Pragmatik, (Bandung:
Angkasa, 1993), hlm. 121
[10] Ibid., hlm 226
[11] Ibid., hlm. 260.
[12] Hendriy Guntur Trigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung:
Angkasa, 1993). Hlm. 10
[14] M. Atar Semi, anatomi sastra, (Padang: Angkasa Rasa),
hlm. 35
[15] Ibid., hlm. 35-58
[17] Abudin Nata, akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Wali
Pers, 2003), hlm. 94.
[18] Ahmad Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Bulan bintang, 1995), hlm. 8
Komentar
Posting Komentar