ANALISIS ISI BERITA KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI DALAM MEDIA


ANALISIS ISI BERITA KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI DALAM MEDIA ONLINE JAWA POS.COM EDISI RABU 04 APRIL 2018

JURNAL
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliahAnalisis Teks Media
Yang di bina oleh Agus Saifuddin Amin, M.Si





Oleh
AMIN JA’FAR
 (18201502060003)


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
 JURUSAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2018

ANALISIS ISI BERITA KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI DALAM MEDIA ONLINE JAWA POS.COM EDISI RABU 04 APRIL 2018
Abstrak
Dari judul diatas maka Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat isi lebih dalam lagi berita media online jawa pos.com tentang  isi berita kontroversi puisi yang di bacakan oleh Sukmawati pada suatu pagelaran beberapa waktu lalu. Penelitian dilakukan dengan metode analisis isi kualitatiif, besar harapan analisis isi kualitatif mampu bemberi pencerahan atau kesimpulan tentang isi berita kontroversi puisi sukmawati. Dengan menggunakan teori analisis isi dan komunikasi, berita atau kontroversi dan juga komunikasi massa.
Kata kunci: berita, puisi, komunikasi, kontroversi dan analisis isi.

1.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media massa adalah bagian dari keseharian kita pada era kekinian, yang menemani sejak kita terbangun dari tidur, beraktivitas hingga kita tertidur kembali di malam hari. Media massa mengalami perkembangan dari setiap zamannya, sejak tercipta dalam bentuk yang sederhana hingga tersentuhteknologi canggihseperti internet.
Berbicara mengenai berita di media massa  maka tidak terlepas dari yang namannya manusia atau masyarakat sebagai penikmatnya. Maka dari itu kita harus tahu terlebih dahulu apa pengertian masyarakat itu. Karena yang menjadi pelaku atau objek utama dalam berita yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, disuatu desa atau wilayah yang selalu berinteraksi satu sama lain. Menurut Paul B. Harton, yang mengatakan pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama yang cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.[1] 
 Terbentuknya masyarakat karna manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginan dan memberikan reaksi dalam lingkungannya. Maka dari itu masyarakat selalu ingin tahu terhadap apa yang terjadi, sehingga masyarakat butuh terhadap informasi atau berita baik berta langsung atau berita yang dari media online atau media cetak dan elektronik.
Media dalam ilmu komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian diantaranya, media elektronik , media cetak dan media online. Namun yang tumbuh dan maju sekarang ini yaitu media online, akhir-akhir ini media online makin ramai di perbincangkan dan menjadi pilihan dalam kebutuhan informasi. Beberapa kelebihan media online yang di antaranya dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Media online di sini juga sudah mampu untuk mewakili media lain karena di dalamnya mempunyai audio visual dan bias juga digunakan untuk siaran langsung seperti halnya pada televisi atau radio.[2] Salah satu berita online di Indonesia yang sering menjadi perbincangan adalah jawa pos.com. Jawa pos.com menjadi salah satu media online yang sangat di segani karena dalam pemberitaannya selalu up to date bahkan beritanya mempunyai kecepatam yang sangat tinggi yaitu tiap detik berita terbaru bermunculan.
Berita memang merupakan substansi online dan juga substansi dariberbagai media jurnalistik lainnya. Mengapa berita-berita tersebut terusdibuat dan ditayangkan? jawabnya karena dunia sudah dalam genggaman berita dan berita semakin diminati oleh banyak orang. Kerena rasa ingin tahu yang dimiliki masyarakat terhadap sesuatu khususnya berita, maka ia akan selalu mencari dan butuh akan berita. Jadi, apa sesungguhnya berita itu? Sampai sekarang, masih sulit dicaridefinisi tentang berita. Namun menurut Dr. Willard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum. Amak Syariffudin mengartikan berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media.[3]
Mengacu padade finisi-definisi tersebut, maka dapat ditarik benang merahnya, bahwa berita merupakan laporan informasi penting yang baru dan dapat menarik perhatian publik. Hal yang menjadikan suatu kejadian atau peristiwa sebagai layak berita adalah adanya unsur penting dan menarik dalam kejadian tersebut. Setiap orang mempunyai persepsi berbeda-beda mengenai hal yang penting dan menarik baginya.
Akhir – akhir ini berita yang sedang hangat di tengah masyarakat adalah kontroversi Puisi Sukmawati Soekarnoputri yang di dalamnya menyinggung tentang azan dan cadar. Meski disebut sebagai opini, puisi berjudul 'Ibu Indonesia' itu tetap menuai polemik. Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati diberi kesempatan maju ke panggung dan membacakan Puisi 'Ibu Indonesia' karyanya sendiri. Banyak media yang memberitakan tentang kontroversi tersebut, yang menarik dari pemberitaannya adalah sosok Sukmawati ini adalah seorang putri dari mantan presiden kita Soekarno, tak heran jika ini menjadi perbincangan publik bagaimana seorang putri dari orang terhormat seperti Soekarno melantunkan puisi yang menyinggung sara yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa ini adalah hal yang sangat sensitive untuk di bicarakan di depan halayak.
Dari latar brlakang di atas maka penulis tertarik untuk MENGANALISIS ISI BERITA KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI DALAM MEDIA ONLINE JAWA POS.COM EDISI RABU 04 APRIL 2018.
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana isi berita kontroversi puisi sukmawati yang dibaca di pagelaran IFW 2018 dalam media online jawa pos.com?
C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui isi berita kontroversi puisi yang menyinggung adzan dan cadar oleh Sukmawati Sukarnoputri dalam media online jawa pos.com.
D.    Manfaat Penelitian
            Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang berita kontroversi puisi yang menyinggung adzan dan cadar oleh Sukmawati Sukarnoputri serta memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yakni:
1.      Manfaat teoritis
Dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai permasalahan yang di timbulkan oleh Sukmawati dari puisi yang di dalamnya mengandung unsur sara dan menjadi sebuah sarana untuk mengembangkan pemikiran dalam bidang ilmiah dan rasional.
2.      Manfaat praktis
Dengan adanya penelitian semacam ini, maka kita dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai batasan-batasan yang seharusnya kita ucapkan dalam mengemukakan pendapat di halayak umum, serta kita juga akan semakin lebih berhati hati lagi dalam memilih kata atau kalimatsehingga tidak menimbulkan kontroversi yang serupa.

E.     Tinjauan Pustaka
1.      Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kamus bahasa ingris communication berasal dari bahasa latincommunis yang berarti sama. Dari rangkaian tersebut dapat dipahami bahwa jika seseorang terlibat dalam suatu komunikasi, maka akan dinamakan terjadinya komunikasi. Menurut lasswel lkomunikasi adalah siapamengatakan apa melalui salura  apa kepada siapa dan apa pengaruhnya.[4]
Berdasarkan pengertian diatas proses komunikasi terjadi ketika seseorang mengatakan atau menyampaikan sesuatu melalui media atau saluran penyampaian kepada orang dan penyampaian atau pesan tersebut dapat memunculkan suatu akibat atau efek.
2.      Komunikasi Massa
Menurut Liliweri, komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara masal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat Heterogen dan meninggalkan efek tertentu. Meletze juga mengungkapkan pendapatnya sebagaimana dikutip Elvinaro dan Lukiati (2007: 4), ia mengartikan komunikasi massa sebagai bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Media penyebaran tersebut dapat dilakukan melalui media surat kabar, baik melalui media cetak maupun media elektronik.[5]
3.      Kontroversi
Menurut KBBI kontroversi adalah perdebatan; persengketaan; pertentangan. Jadi, Kontroversi adalah suatu pertentangan atau suatu perbedaan sikap yang berupa perdebatan terhadap sebuah masalah yang bertentangan dengan dua sisi yang berlainan yang bias memicu konflik. [6] Maka dari itu perlu kita ketahui bahwa dalm isi puisi sukmawati yang dibacakan dipenggelaran menjadi kontroversi, karena menyinggung cadar dan suara adzan.
4.      Puisi
Puisi merupakan karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. Selain itu, puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Seperti halnya karya sastra, definisi puisi pun juga banyak dikemukakan oleh para ahli. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah salah satu karya sastra yang disusun untuk mengekpresikan ide, gagasan, perasaan dan emosi penyair dengan menggunakan kata-kata yang indah, melebihi bahasa yang digunakan sehari-hari. Puisi mengandung unsur-unsur seni atau keindahan karena di dalam puisi terdapat kata-kata indah yang dirangkai sedemikian rupa sehingga membuat para pembaca berkeinginan untuk membaca dan menyingkap 10 maksud yang tersirat. Selain itu, puisi mengekpresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan imajinasi dalam susunan yang berirama.[7]
5.      Berita
Dr.Willard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dandapat menarik perhatian umum. Amak Syariffudin mengartikan berita adalahsuatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarikperhatian public. Menurut Purnama Kusumaningrat (2005:39) Berita merupakan sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan subjek yang layak untuk diberitakan.
Biasanya subjek pemberitaan merupakan sesuatu atau seseorang yang memang sedang di sorot atau diperhatikan oleh masyarakat umum. Oleh sebab itu media akan menjadikan topik utama dalam suatu berita.Pengertian pemberitaan menurut William S. Maulsby dalam Purnama Kusumaningrat (2010:1) adalah sesuatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunya arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut. Secara tidak langsung dalam pengertian ini media massa harus bertindak sesuai dengan kaidah Jurnalistik pemberitaan. Media harus bersikap netral tanpa ada embel-embel suatu kepentingan politik, atau di susupi oleh para elite politik yang berkuasa.[8]
6.      Analisis Isi
Analisis isi merupakan suatu teknik penelitian untuk menguraikan isi komunikasi yang jelas secara objektif, sistematis, dan kuantitatif (Berelson dalam Ibrahim, 2009: 97). Selain itu, analisis isi merupakan teknik penelitian yang ditujukan untuk membuat kesimpulan dengan cara mengidentifikasi karakteristik tertentu pada pesan-pesan secara sistematis dan objektif (Holsti dalam Ibrahim, 2009: 97).
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (repicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemerosesan dalam data ilmiah dengan tujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, dan menyajikan fakta.
F.     Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
isi kualitatif. Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti
dokumen yang dapat berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk
memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis isi media
kualitatif semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung
disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, simbol, gambar
bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam
analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat
direkam/didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Analisis isi media
kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara
konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis
dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya (Krippendorf,1991:15).
Menurut Kriyantono, analisis isi kualitatif adalah suatu analisis isi yang lebih
mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu
menghubungkannya
dengan konteks sosial atau realitas yang terjadi sewaktu
pesan dibuat. Karena semua pesan (teks, simbol, gambar dan sebagainya) adalah
produk sosial dan budaya masyarakat. Analisis isi kualitatif bersifat sistematis,
analitis tapi tidak kaku seperti dalam analisis isi kuantitatif. Kategorisasi dipakai
hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain
muncul selama proses riset
. [9]
Maka dari itu analisis isi kuntitatif ini akan menemukan kesimpulan yang mendalam tentang pemberitaan media onlene jawa pos.com. yang berisikan berita tentang kontroversi puisi ibu sukmawati yang membuat banyak kalangan berkomentar, sehingga membentuk opini publik. Karena dilihat dari puisinya ibu sukmawati melecehkan cadar dan suara adzan.
2.      PEMBAHASAN
A.    Sejarah Jawa Pos
Jawa Pos sendiri pada awalnya didirikan oleh The Chung Sen (Soeseno Tedjo) pada 1 Juli 1949. Soeseno Tedjo sendiri, pada mulanya adalah seorang pebisnis yang bergerak di bidang perfilman. Untuk mendukung usahanya, dia menjalin hubungan baik dengan beberapa penerbitan pers yang ada di Jawa Timur. Sehingga akhirnya penciuman bisnisnya melihat bahwa berusaha di bidang media bisa menjadi lahan baru yang bisa menjadi simbiosis mutualisme dengan perusahaan filmnya selama ini.
Pada 1 Juli tersebut, Soeseno mendirikan PT. Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited. Perusahaan ini adalah yang pertama kali menerbitkan surat kabar harian Java Post yang merupakan cikal bakal kelahiran Jawa Pos. Nama Java Post sendiri, mengalami beberapa kali perubahan, seperti menjadi Java PostJAVA POST, Djawa Post dan terakhir kali menjadi Jawa Pos hingga sekarang ini.
Pada tahun 1982, kepemilikan Jawa Pos ini berpindah pada PT. Grafitti yang merupakan penerbit majalah Tempo. Pada saat itu, Dahlan Iskan adalah orang yang ditugaskan untuk membenahi Jawa Pos secara keseluruhan. Baik dalam masalah manajemen perusahaan hingga di bidang keredaksian. Di luar dugaan ternyata di tangan Dahlan Iskan ini, penerbitan Jawa Pos mampu menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Seiring dengan perkembangan usia dan di tangan Dahlan Iskan itulah Jawa Pos berkembang secara pesat dengan menciptakan beberapa terobosan. Termasuk di antaranya adalah strategi membuat koran lokal untuk mendukung ekpansi Jawa Pos ke berbagai daerah di Indonesia. Dan pada tahun 2005, kepemimpinan Dahlan Iskan berpindah pada Azrul Ananda yang merupakan putra dari Dahlan Iskan.
Dengan perkembangan teknologi  berita yang disajikan jawa pos biasanya berbentuk koran, maka pada kali ini sudah ada yang di expos di media online, sehingga banyak masarakat yang lebih suka melihat berita di media online.
B.     Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari analisis isi berita kontroversi puisi Sukmawati pada JAWA POS.com ini, ternyata tidak membahas lebih detail tentang isi puisi sukmawati yang menimbulkan kontroversi tersebut. Namun Berdasarkan hasil pengamatan kami, pada berita media online jawa pos.com lebih kepada komentar dan tanggapan masyarakat yang muncul dari berbagai kalangan.
Melihat dari pemberitaan pertama yang diberitakan oleh jawa pos.com lebih kepada ketidak terimaan masarakat dan tokoh tokoh agama yang melaporkan ibu sukmawati kepada pihak hukum. Kemudian berita yang muncul selanjutnya yaitu tentang permohonan maaf  ibu sukmawati kepada ummat islam yang ada di indonesia karena dirinya merasa bersalah, sehingga ibu sukmawati melakukan konfrensi pers dalam permohonan maafnya tersebut. Sehingga dalam beritaanya tersebut menggambarkan ibu sukmawati pasrah dan sepenuh jiwa raganya sudah menjadi taruhan maafnya.
C.    Analisis Isi Berita
Analisis isi kuantitatif ini digunakan untuk memperoleh kesimpulan lebih mendalam dari isi berita kontroversi puisi ibu sukmawati, yang menimbulkan kontroversi terhadap masyarakat. karena isi pesan puisinya itu masyarakat tidak terima, dari isi berita yang  diangkat oleh media jawa pos.com, maka dapat disimpulkan dengan hasil penelitian kami yaitu Dengan metode analisis isi, secara khusus dapat mengetahui setiap isi Berita Kontroversi puisi Sukmawati yang menyinggung Adzan dan cadar hingga menuai banyak komentar dari khalayak.
Dari data yang telah diperoleh, dapat di jelaskan analisis isi berita Kontroversi Puisi yang ada dimedia online jawa pos.com edisi rabu 04 April 2018. Maka pemberitannya tidak terlalu mendalam membahas tentang isi dari puisi yang di bacakan, akan tetapi lebih kepada tuntutan-tuntutan publik.  Berdasarkan penelitian ini, berita yang di terbitkan pada hari selasa 04 April 2018 dimedia online jawa pos.com ini merupakan pemberitaan tentang pengajuan laporan dan kontroversi masyarakat yang disebabkan oleh puisi sukmawati yang menyindir cadar dan suara adzan. Artinya jawa pos.com masih mengulas berita tentang opini publik lebih dalam lagi mengenai kntroversi tersebut.
3.      PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil peneitian diatas maka, dapat ditarik benang merahnya, bahwa analisis Isi Berita Kontroversi Puisi Sukmawati Pada jawa pos.com Edisi rabu 04 April 2018. Merupakan berita yang berisikan tentang komentar atau gugatan  dari masyarakat yang menimbulkan kontroversi.  Namun berita yang diangkat tidak mengacu kepada isi pesan dari puisi sukmawati yang dibacakan pada taga 01april 2018 di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sehingga trending topic yangdiangkat oleh media online jawa pos.com adalah polemek kontroversi yang menimbulkan opini publik.









Daftar Rujukan
Djuroto,z, Totok,  managemen pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001
kriyantono, Racmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi,  jakarta:prenada media grup, 2016
Yunus, Syarifudin,  Jurnalistik Terapan, Bandung: Ghalia Indonesia. 2010
www. 17.04.2407_jurnal_eproc.pdf(diakses pada tagl 01,06,2018)




[1] www. 17.04.2407_jurnal_eproc.pdf(diakses pada tagl 01,06,2018).
[2]Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bandung: Ghalia Indonesia. 2010),hlm. 27.
[3]Totok Djuroto,z,  managemen pers,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001),hlm. 46.
[4] Roping ishaq, Public Realation, (Kediri:stain Kediri press: 2015),hlm 145.
[5]Ibid.hlm 147.
[6] https://jurnal-oldi.or.id/public/kbbi.pdf
[8]Totok Djuroto,z,.hlm.46.
[9] Racmat kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, ( jakarta:prenada media grup, 2016), hlm.252

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI