Analisis Penelitian tentang "KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI SUKARNOPUTRI"
KONTROVERSI PUISI
SUKMAWATI SUKARNOPUTRI
ANALISIS ISI
PEMBERITAAN KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI PADA BERITA ONLINE HARIAN DETIK.COM
EDISI SELASA 03 APRIL 2018
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Kontroversi puisi Sukmawati Sukarnoputri
(Analisis Isi pemberitaan kontroversi puisi sukmawati
pada berita online harian detik.com edisi selasa 03 april 2018)”. Penelitian
ini mempunyai tujuan untuk melihat isi lebih dalam
lagi berita media online detik.com tentang kontroversi puisi yang di bacakan
oleh Sukmawati pada suatu pagelaran beberapa waktu lalu. Penelitian dilakukan
dengan metode analisis isi kualitatiif, dengan konsep focus pada isi berita. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori, yaitu : Komunikasi,
Komunikasi Massa, Kontroversi, Berita, Puisi dan Analisis Isi.
Kata Kunci:
Puisi, Kontroversi, Berita, Analisis Isi
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Media online yang tumbuh dan maju
sekarang ini, makin ramai di perbincangkan dan menjadi pilihan dalam kebutuhan
informasi. Beberapa kelebihan media online yang di antaranya dapat diakses
dimana saja dan kapan saja. Media online di sini juga sudah mampu untuk
mewakili media lain karena di dalamnya mempunyai audio visual dan bias juga
digunakan untuk siaran langsung seperti halnya pada televisi atau radio.
Masyarakat bisa mendapatkan informasi
berita lewat internet, salah satunya yaitu dengan mengakses portal berita
online. Kecepatan dan kemudahan akses berita online ini yang lebih disukai oleh
masyarakat. Bahkan masyarakat bisa langsung berkomentar terkait oleh berita
yang ditampilkan. Tak heran jika saat ini berita mengalami kemajuan yang sangat
pesat sehingga mengancam keberadaan media lainnya seperti media koran, majalah
dan lain sebagainya.
Salah satu portal berita online di
Indonesia yang sering menjadi perbincangan adalah Detik.com. Detik.com menjadi
salah satu portal online yang sangat di segani karena dalam pemberitaannya
selalu up to date bahkan beritanya
mempunyai kecepatam yang sangat tinggi yaitu tiap detik berita terbaru
bermunculan.
Akhir – akhir ini berita yang sedang hangat
di tengah masyarakat adalah kontroversi Puisi
Sukmawati Soekarnoputri yang di dalamnya menyinggung tentang azan dan cadar.
Detik.com gencar memberitakan tentang hal ini
setelah kontroversi puisi yang di bacakan oleh Sukmawati. Mulai dari sisi
kehidupan pribadinya yang menuai pro dan kontra, kisah keluarganya pada zaman
Soekarno, hingga komentar dari para pengamat terkait kontroversi ini. Meski
disebut sebagai opini, puisi berjudul 'Ibu Indonesia' itu tetap menuai polemik.
Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29
Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati diberi
kesempatan maju ke panggung dan membacakan Puisi 'Ibu Indonesia' karyanya
sendiri. Banyak media yang memberitakan tentang kontroversi tersebut, yang
menarik dari pemberitaannya adalah sosok Sukmawati ini adalah seorang putri
dari mantan presiden kita Soekarno, tak heran jika ini menjadi perbincangan
publik bagaimana seorang putri dari orang terhormat seperti Soekarno
melantunkan puisi yang menyinggung SARA yang sudah kita ketahui sebelumnya
bahwa ini adalah hal yang sangat sensitive untuk di bicarakan di depan halayak.
Peneliti memilih berita ini bertujuan utnuk menelaah dan menganalisis isi berita
yang di terbitkan oleh detik.com mengenai kasus kontroversi puisi yang di
bacakan oleh Sukmawati pada beberapa waktu yang lalu.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
kontoversi puisi yang di lakukan oleh Sukmawati Sukarnoputri di pagelaran IFW
2018 pada berita harian online Detik.com ?
C.
Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui kontroversi puisi yang menyinggung adzan dan cadar oleh Sukmawati
Sukarnoputri pada berita harian online Detik.com
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
dari penelitian yang didalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat
teoritis
Dapat
mengkaji lebih dalam lagi mengenai permasalahan yang di timbulkan oleh
Sukmawati dari puisi yang di dalamnya mengandung unsur mendiskriminasi agama
dan menjadi sebuah sarana untuk mengembangkan pemikiran dalam bidang ilmiah dan
rasional.
2. Manfaat
praktis
Dengan
adanya penelitian semacam ini, maka kita dapat mengetahui lebih jelas lagi
mengenai batasan-batasan yang seharusnya kita ucapkan dalam mengemukakan
pendapat di halayak umum, serta kita juga akan semakin lebih berhati hati lagi
dalam memilih kata atau kalimat sehingga tidak menimbulkan kontroversi yang
serupa.
E.
Tinjauan
Pustaka
Tinjauan pustaka dalam suatu penelitiian
sangatlah penting untuk mengetahui penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai
topik yang sama, sehingga sebagai peneliti dapat membandingkan dan membedakan
dengan penelitian tersebut.
Penelitian sebelumnya disini membahas
tentang Analisis Isi Berita Kontroversi
Basuki Tjahaja Purnama Dalam Konteks
Pengankatan Gubernur DKI Jakarta Pada Surat Kabar Tribun Manado. Analisis ini disusun oleh Almaidah Nur Intan
Almunaware pada tahun 2015. Analisis ini membahas tentang kontroversi yang
bergejolak karena Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mencalonkan sebagai Gubernur DKI
Jakarta, banyak masyarakat yang tidak setuju akan hal ini di karenakan Ahok
berasal dari kalangan Non Muslim yang di dalamnya Pro dan Kontra. Selain
itu juga aksi lain yang diluncurkan seperti, FPI dan beberapa Komunitas
keluarga Betawi berdatangan. Mereka menolak Ahok menjadi Gubernur DKI dikarenakan
beliau bukan dari muslim dan juga seorang Tionghoa. Selain itu juga, FPI
mengajukan laporan mengenai perbuatan fitnah, pencemaran nama baik serta
perbuatan tidak menyenangkan Ahok kepada FPI.
TINJAUAN TEORITIS
Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian
gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang
mengandung arti, dilakukan oleh penyampaian pesan (source, communicator,
sender) ditujukan kepada penerima pesan (receiver, communicator, atau audience)
dengan maksud mencapai kebersamaan (commonnees).[1]
Proses komunikasi menurut Komala
(2009:83) adalah proses komunikasi terjadi manakala manusia berinteraksi dalam
aktivitas komunikasi, menyampaikan pesan mewujudkan motif komunikasi.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan
salah satu unsur penting dalam segala kegiatan kehidupan manusia. Kebutuhan
akan informasi oleh setiap individu masnusia menjadikan komunikasi massa
sebagai salah satu tujuan pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat. Kegiatan
komunikasi massa dalam memperoses dan menyiarkan merupakan proses yang sangat
dinantikan oleh masyarakat. Sebab masyarakat selalu ingin mengetahui
informasi-infornasi terbaru yang terdapat di lingkungan sekitar mereka. Dalam
rangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat, komunikasi massa selalu
memerlukan media sebagai sarana penyebarluasan akan informasi tersebut.[2]
Kontroversi
Menurut KBBI kontroversi adalah
perdebatan; persengketaan; pertentangan. Jadi, Kontroversi adalah suatu
pertentangan atau suatu perbedaan sikap yang berupa perdebatan terhadap sebuah
masalah yang bertentangan yang memiliki dua sisi yang berlainan yang bias
memicu konflik.
Puisi
Lametmuljana (dalam Waluyo, 1995: 23),
menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan
pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata itu menghasilkan rima,
ritma, dan musikalitas. Batasan yang diberikan Slametmuljana tersebut berkaitan
dengan struktur fisik saja. Sedangkan James Reeves, menyatakan bahwa puisi
adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat. Menurut Waluyo (1995:
25), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan
bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.[3] Dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah salah satu karya sastra yang disusun untuk
mengekpresikan ide, gagasan, perasaan dan emosi penyair dengan menggunakan
kata-kata yang indah, melebihi bahasa yang digunakan sehari-hari. Puisi
mengandung unsur-unsur seni atau keindahan karena di dalam puisi terdapat
kata-kata indah yang dirangkai sedemikian rupa sehingga membuat para pembaca
berkeinginan untuk membaca dan menyikap 10 maksud yang tersirat. Selain itu,
puisi mengekpresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan imajinasi dalam
susunan yang berirama.
Berita
Menurut Purnama Kusumaningrat (2005:39)
Berita merupakan sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan
subjek yang layak untuk diberitakan. Biasanya subjek pemberitaan merupakan
sesuatu atau seseorang yang memang sedang di sorot atau diperhatikan oleh
masyarakat umum. Oleh sebab itu media akan menjadikan topik utama dalam suatu
berita. Pengertian pemberitaan menurut William S. Maulsby dalam Purnama Kusumaningrat
(2010:1) adalah sesuatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta
yang mempunya arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian
pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut. Secara tidak langsung dalam
pengertian ini media massa harus bertindak sesuai dengan kaidah Jurnalistik
pemberitaan. Media harus bersikap netral tanpa ada embel-embel suatu
kepentingan politik, atau di susupi oleh para elite politik yang berkuasa.
Analisis Isi
Analisis isi merupakan suatutehnik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel) dan
sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi memiliki pendekatan
sendiri dalam menganalisis data. Secara umum pendekatan ini berasal dari cara
memandang obyek analisisnya.[4]
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis
isi kualitatif. Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti
dokumen yang dapat berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk
memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis isi media
kualitatif semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung
disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, simbol, gambar
bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam
analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat
direkam/ didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Analisis isi media
kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara
konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis
dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya (Bungin,
2001:203).
isi kualitatif. Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti
dokumen yang dapat berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk
memahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam analisis isi media
kualitatif semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung
disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, simbol, gambar
bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam
analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat
direkam/ didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Analisis isi media
kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara
konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis
dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya (Bungin,
2001:203).
Menurut Kriyantono, analisis isi
kualitatif adalah suatu analisis isi yang lebih
mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu
menghubungkannya dengan konteks sosial atau realitas yang terjadi sewaktu
pesan dibuat. Karena semua pesan (teks, simbol, gambar dan sebagainya) adalah
produk sosial dan budaya masyarakat. Analisis isi kualitatif bersifat sistematis,
analitis tapi tidak kaku seperti dalam analisis isi kuantitatif. Kategorisasi dipakai
hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain
muncul selama proses riset (Kriyantono, 2006: 247).
mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu
menghubungkannya dengan konteks sosial atau realitas yang terjadi sewaktu
pesan dibuat. Karena semua pesan (teks, simbol, gambar dan sebagainya) adalah
produk sosial dan budaya masyarakat. Analisis isi kualitatif bersifat sistematis,
analitis tapi tidak kaku seperti dalam analisis isi kuantitatif. Kategorisasi dipakai
hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain
muncul selama proses riset (Kriyantono, 2006: 247).
Metode analisis isi adalah suatu teknik
penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicable) dan
sahih data dengan memperhatikan
konteksnya. Analisis isi adalah sebuah metode non-reaktif. Maksud non-reaktif
adalah tidak melibatkan interaksi subjek karena metode analisis isi digunakan
untuk meneliti objek tidak hidup, seperti dokumen-dokumen, catatan-catatan,
hasil rekaman, pidato, buku dan film (Krippendorf,1991:15). Dengan sifatnya
yang non-reaktif akan menghindari hal-hal yang bersifat subjektif (pengaruh
emosional) akal yang direkayasa, dengan demikian metode penelitian ini
mencoba menganalisa film sebagai objek penelitiannya. Di dalam metode analisis isi didefinisikan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisa komunikasi secara sistematik, objektif dan nyata terhadap pesan yang tampak (Bungin, 2003: 134-135).
konteksnya. Analisis isi adalah sebuah metode non-reaktif. Maksud non-reaktif
adalah tidak melibatkan interaksi subjek karena metode analisis isi digunakan
untuk meneliti objek tidak hidup, seperti dokumen-dokumen, catatan-catatan,
hasil rekaman, pidato, buku dan film (Krippendorf,1991:15). Dengan sifatnya
yang non-reaktif akan menghindari hal-hal yang bersifat subjektif (pengaruh
emosional) akal yang direkayasa, dengan demikian metode penelitian ini
mencoba menganalisa film sebagai objek penelitiannya. Di dalam metode analisis isi didefinisikan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisa komunikasi secara sistematik, objektif dan nyata terhadap pesan yang tampak (Bungin, 2003: 134-135).
B.
Populasi
Populasi
berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.[5]
Menurut
Nazir popuasi adalah berkenaan dengan data bukan barang atau bendanya.
Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu
penelitian.[6] Populasi atau objek
penelitian ini mengenai tentang
kontroversi puisi Sukmawati yang mendiskriminasi agama di media online
Detik.com edisi Selasa 3 April 2018.
C.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari
populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai
sifat populasi. Sampel merupakan wakil yang bersifat representatif dari
populasi, khususnya dalam hal pendataan.[7]
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Studi kepustakaan, yaitu
penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui
literatur dan sumber bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Kemudian
peneliti melakukan Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan
dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis yang tertera pada berita
online detik.com edisi hari Selasa 3 April 2018.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Detik.com
Detikcom
awalnya adalah proyek pribadi sebuah perusahaan penyedia jasa konsultasi,
pengembangan, dan pengelolaan web, Agranet Multicitra Siberkom. Di singkat
menjadi Agrakom Untuk mensiasati kondisi perusahaan saat krisis ekonomi 1997.
Agrakom saat itu seperti banyak perusahaan lain juga menghadapi persoalan.
Order jasa web site terhenti, sementara proyek-proyek e-commerce yang sudah di
tangan di tunda oleh klien. Padahal Agrakom yang berdiri Oktober 1995 dengan investasi
yang lumayan esar. Agrakom termasuk salah satu pelopor Industri konten IT yang
menyasar pasar Internet yang mulai di kenal di Indonesia pada tahun 1993.
Awal Januari
2000, Detikcom merilis email gratis, chating, ruang diskusi, dan menambah
sejumlah kanal baru. Ciri khas jurnalistik lebih di pertajam dengan serangkaian
kerja sama organisasi kampanye untuk memasok berita di daerah. Fasilitas SMS
dan WebFax gratis yang biaya operasinya mahal ditiadakan. Tidak ada biaya
promosi miliaran rupiah. Tidak ada content management system seharga ratu san
ribu dolar, tetapi mengembangkan sendiri. Langkah meniru nan hati-hati itu
akhirnya bisa menyelamatkan. Di awal milenium, krisis dotcom meledak di Amerika
Serikat. Saham saham perusahaan berbasis teknologi bertumbangan. Kekecewaan
investor bahwa jaringan internet ternyata tidak mendatangkan keuntungan seperti
yang dijanjikan terbukti sudah oleh kiamat dotcom yang datang lebih cepat. Dari
sisi pendapatan krisis dotcom tahun 2000 telah menyebabkan banyak pemasang
iklan tidak lagi mau percaya pada media Internet. Satu persatu portal yang pada
tahun 1999 tumbuh pesat, kini mulai gulung tikar.
Awal 2001
situs situs milik para Konglomerat Media itu kehabisan modal. Budiono selaku
pendiri detik.com dan kawan kawan bertahan dengan modal pas-pasan setelah
menutup kembali fasilitas yang di anggap tak menguntungkan. Detikcom masih
memiliki napas hasil menyisakan modal dan sedikit dari penghasilan iklan Oktober
2000 pendapatan iklan Detikcom mencapai lebih dari Rp. 500 juta. Berita yang
tak banyak pembacanya dan tak menarik pemasang iklan dihentikan. Serangkaian
bidang usaha baru dirilis, tahun 2003 terlihat bahwa dari beberapa bidang usaha
baru, mobile data (layanan kirim berita lewat SMS) adalah yang paling cepat
memberi hasil.
Selanjutnya,
Detikcom melenggang sendirian tanpa lawan yang berarti. Banyak pujian datang
karena Detikcom salah satu dari sedikit media yang bisa bertahan pada era
industri media yang mulai bergerak ke arah konglomerasi. Ada Kompas Gramedia,
Media Group, Para Group, MNC, Jawa Pos Group, dan Visi Media Asia. Dan yang
terjadi belakangan pada akhirnya adalah raksasa-raksasa ini justru mengekor
kepada semut. Kompas mereborn Kompas.com, MNC mendirikan okezone.com, Visi
Media milik Grup Bakrie melahirkan VivaNews. Tempo Inti Media mengaktifkan
tempointeraktif.co.id, belum lagi Inilah.com dan Wartaone.com. Menanggapi
banyaknya portal Berita yang muncul, Budiono Darsono bilang “Dulu pun kami
menghadapi pemain modal besar, tapi Detik bisa menghadapinya, Bisnis ini
dibangun dengan semangat jurnalistik, bukan dengan dan Modal”.[8]
B.
Pembahasan Hasil
Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada portal Detik.com maka dapat dijelaskan keseluruhan hasil
penelitian sebagai berikut: Analisis isi berita kontroversi puisi Sukmawati pada portal online Detik.com tidak
membahas isi puisi yang di bacakan oleh Sukmawati pada waktu itu. Berdarkan
penelitian yang di tangkap oleh peneliti yaitu, berita yang ada dimulai dengan
bagaimana puisi tersebut menjadi kontroversi. Kemudian pada paragraph
selanjutnya pemberitaan pada portal detik.com ini lebih focus pada bagaimana
tanggapan dari para tokoh politik yang di sana terdiri dari anggota DPR dan sebagainya.
C.
Analisis Isi Berita
Analisis isi digunakan untuk memperoleh
keterangan dari isi komunikasi yang
diangkat oleh portal media online Detik.com Dengan metode riset yang dikembangkan dalam analisis isi, secara khusus dapat mengetahui setiap permasalahan isi komunikasi yang sedang diangkat oleh media tersebut. Pada penelitian ini, peneliti melihat Analisis Isi Berita Kontroversi puisi Sukmawati yang menyinggung Adzan dan cadar menuai banyak komentar dari khalayak. Dari data yang telah diperoleh, dapat di jelaskan analisis isi berita Kontroversi Puisi yang ada di portal detik.com edisi Selasa 03 April 2018 pemberitannya tidak terlalu mendalam membahas tentang puisi yang di bacakan, akan tetapi lebih kepada bagaimana respon masyarakat atau para tokoh mengenai puisi Sukmawati yang banyak menuai kontra khususnya di kalangan umat muslim. Berdasarkan penelitian, berita yang di terbitkan pada hari Selasa 3 April 2018 di portal media online detik.com ini merupakan pemberitaan dimana pembacaan puisi tersebut terjadi pada tanggal 1 April 2018. Yang artinya detik.com masih mengulas bagaimana mengolah berita 2 hari yang lalu terjadi agar dapat membangun opini masyarakat lebih dalam lagi mengenai kntroversi tersebut.
diangkat oleh portal media online Detik.com Dengan metode riset yang dikembangkan dalam analisis isi, secara khusus dapat mengetahui setiap permasalahan isi komunikasi yang sedang diangkat oleh media tersebut. Pada penelitian ini, peneliti melihat Analisis Isi Berita Kontroversi puisi Sukmawati yang menyinggung Adzan dan cadar menuai banyak komentar dari khalayak. Dari data yang telah diperoleh, dapat di jelaskan analisis isi berita Kontroversi Puisi yang ada di portal detik.com edisi Selasa 03 April 2018 pemberitannya tidak terlalu mendalam membahas tentang puisi yang di bacakan, akan tetapi lebih kepada bagaimana respon masyarakat atau para tokoh mengenai puisi Sukmawati yang banyak menuai kontra khususnya di kalangan umat muslim. Berdasarkan penelitian, berita yang di terbitkan pada hari Selasa 3 April 2018 di portal media online detik.com ini merupakan pemberitaan dimana pembacaan puisi tersebut terjadi pada tanggal 1 April 2018. Yang artinya detik.com masih mengulas bagaimana mengolah berita 2 hari yang lalu terjadi agar dapat membangun opini masyarakat lebih dalam lagi mengenai kntroversi tersebut.
Di lihat dari segi penyajian berita,
detik.com pada saat itu tidak mengulas lebih dalam mengenai apa yang terjadi,
kenapa hal itu bis terjadi, dan bagaimana itu bias terjadi. Di dalam berita
tersebut focus pada bagaimana sekelompok tokoh politik menanggapi hal tersebut.
Sehingga hanya menimulkan banyak opini masyarakat yang dalam kemungkinan
membuat pemberitaan tersebut semakin naik.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian
yang dilakukan mengenai Analisis Isi Pemberitaan Kontroversi Puisi Sukmawati
Pada Berita Online Harian Detik.Com Edisi Selasa 03 April 2018, dapat diambil
kesimpulan ahwa dari hasil analisis berita yang di terbitkan pada hari itu
tidak terlalu banyak mengulas tentang isi puisi yang di bacakan oleh Sukmawati.
Pemberiitannya tersebut hanya focus pada bagaiman tanggapan tokoh politik
tentang kontroversi tersebut, sehinggga ada kemungkinan polemic atau kontrovrsi
yang semakin memanas karena dapat menimulkan opini masyarkat..
B. Saran
Kepada Media Cetak Dalam segi
pemberitaannya, tetap terus mempertahankan sumber berita yang berimbang agar
masyarakat tetap dapat menarik infomasi dengan benar dan tidak ada unsur
manifest politik dan lainnya. Kepada Mahasiswa khususnya jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tolak ukur, telebih
khusus untuk mahasiswa konsentrasi Jurnalistik dengan sudut pandang
yang berbeda. Dan juga dapat menjadi pedoman dalam pengembangan penelitian
mengenai analisis isi berita. Serta diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian kali ini.
yang berbeda. Dan juga dapat menjadi pedoman dalam pengembangan penelitian
mengenai analisis isi berita. Serta diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian kali ini.
[1]
Widjaja, A.W, Komunikasi, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986) hlm. 1-2
[2] Rohim, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam dan
Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 160
[3] Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta:
Erlangga, 1995), hlm. 23
[4] Krippendorff, Klaus. Analisis Isi; Pengantar
Teori dan Metodologi, (Jakarta
Utara: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 15
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Alfaeta, 2013), hlm.117
[6] Nazir, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1983), hlm.327
[7] Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer.
(Yogyakarta, 2004)
[8] Kompas.com
Komentar
Posting Komentar