Anisa Putri

Mencintai diri sendiri itu perlu, karena yang mengerti dan paham apa yang kita inginkan hanya diri kita. Mulai belajar memahami diri sendiri, dengan cara menumbuhkan rasa sayang terhadap diri sendiri, tidak mengorbankan kesejahteraan diri hanya untuk menyenangkan orang lain. Belajarlah mencintai diri d engan kekurangan maupun kelebihan yang kita miliki dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain. “Apapun itu, selalu ingat bahwa setiap dari kita adalah istimewa dan kamu layak untuk bahagia” Aku pernah mendengar bahwa mencintai diri sendiri justru akan menimbulkan energy positif dalam diri kita sendiri. Meskipun sebagian orang masih dengan dunianya, yakni mencintai orang lain. Bukan suatu larangan juga untuk kita mencintai orang lain, tapi sebelum itu pahami dulu dengan dirimu, maumu bahkan kebijakanmu kedepan seperti apa. Kita pastinya butuh banget dengan orang lain, berinteraksi dengan orang lain bahkan tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain. Namun cara terbaik untuk melihat ke

Mari breakdown tentang apa yang perlu di diskusikan pada Pre-Marriage Talk kali ini.. Pertama, soal hidup dan prinsip. Keduanya sama-sama penting. Jika orang lain menganggap bahwa dengan adanya perbedaan akan bisa saling melengkapi. Well, perbedaan memang bisa membuat kalian saling melengkapi, tetapi jika perbedaannya hanya mengenai hal yang tak serumit, mungkin fine aja.  Seperti perbedaan kesukaan makanan, beda dalam memilih karir, serta perbedaan yang masi bisa dikerjakan bersama dan masih bisa saling menghargai pilihan ya enggak masalah. Yang menjadi masalah itu, jika berbeda dalam hal yang tak sewajarnya dan tidak bisa ditemukan titik terangnya seperti tidak terbuka dengan pasangan, memang privasi penting, tapi perlu dibicarakan hal apa yang tidak boleh dia ketahui, jika semuanya di anggap penting dan kamu tidak ingin dia mengetahui untuk apa memilihnya?  Oleh sebab itu semuanya harus dibicarakan secara matang, jika prinsip sudah sama, tinggal membangun impian bersama. Selalu di

 Terlihat asingkah kata itu bagi anda ? Baru mengetahuinya atau kalian tahu namun belum memahaminya. Pre-Marriage Talk itu merupakan Pembicaraan sebelum menikah. Rencana itu akan berjalan lancar bila sudah dibicarakan dengan matang dan baik, apalagi membicarakan soal pernikahan. Tidak banyak anak muda mengetahui istilah tersebut bahkan asing untuk diketahui, yang mereka ketahui hanyalah acara pernikahannya bersama dengan pasangannya. Pre-Marriage Talk i Didn't Do Pre-Marriage Talk itu bukan ngobrolin masalah persiapan pernikaan, tetapi ngobrolin tentang banyak hal yang akan mempengaruhi hidupmu dan pasanganmu kedepan. Pre-Marriage itu penting karena ada beberapa hal yang harus kamu lakukan dan tidak harus kamu lakukan, gak perlu ragu untuk membicarakan apapun itu dengan pasanganmu. Pasangan yang akan kamu nikahi nanti, harusnya orang yang selalu suka ngobrolin apapun bersamamu, karena dia akan menua bersamamu. Keluh kesah bahkan keinginan hanya pasanga

Bukankah adanya perbedaan itu akan menjadikan semuanya berwarna? Perbedaan bukan menjadi boomerang untuk saling menjauh bukan? Berbeda pandangan berbeda pula perilakunya. Orang yang kita anggap berbeda kadang memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. Jadi buat apa kamu menyembunyikan bahkan menolak adanya perbedaanmu dengan dia? “Materi? Fisik? Atau masalah sosial yang kamu anggap menjadi keseharianmu untuk menjaga image mu agar tetap baik dihadapan orang lain tanpa melihat bagaimana perasaanya?” Dunia tidak selalu kejam kok, hanya ada beberapa masalah yang akan mendewasakanmu dan semua tergantung dirimu menyikapi semuanya. Beberapa orang menyikapi masalah dengan rasa ingin segera berlalu, tidak ingin lagi bahkan ada yang menganggap masalah itu trauma untuk di terjadi lagi dalam hidupnya. "That's Right"... Seringkali menganggap bahwa pengalaman itu indah, pengalaman akan mendewasakan perlahan bahkan ada yang berfikir masalah tersebut tidak akan terjadi. Bila masalah itu

Pamekasan, 01/01/2021 Komitmen itu seperti apa ? Hingga saat ini aku belum bisa mengartikan kata itu dengan baik. Seakan hanya kata saja yang bisa aku eja dengan benar namun mengartikan cukup sulit untuk ku jelaskan. Bukankah semuanya berjalan beriringan? Kenapa harus ada kata menunggu itu tidak mengenakkan hanya karena sebelumnya ada komitmen yang sudah dibangun? Bila harus saling tunggu, akan kah itu semua akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Rumitnya kisah dalam hubungan membuatku merasa ruang untuk berfikir sejenak mengapa harus terjadi bila semuanya tak seindah yang dibayangkan. Komitmen itu bukankah sebuah janji untuk saling menjaga satu sama lain? atau artinya berbeda tergantung dari tiap arti atau tempat kata yang dipakai? Semuanya serba aku tak mengerti, karena semakin ku kejar untuk mengetahui kebenarannya, semakin aku tak ingin mengingat kejadian itu. Bukankah sudah cukup ditahun kemarin air mata itu tumpah seakan menjadi teman hari-harimu di malam hari? Apakah kamu