ANALISIS WACANA NOVEL " AKU BANGGA JADI MULIMAH "


ANILIS WACANA DALAM NOVEL AKU BANGGA JADI MUSLIMAH
JURNAL


Untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis teks midia
Yang dibina oleh dosen pemgampu Bpk. Agus




Yang disusun oleh :
                   SAMHARI





INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA (IAIN)
JURUSAN SYARI’AH
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
2018










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pemuda indoneias, merupakan kader bangsa yang harus memiklik kepribadian yang menghawatirkan masa depannya dan juga masa depan bangsa ini. Taradisi malas, mau menang sendiri, bergantung pada orang lain, penakut dan jauh dari tujuan bangsa yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, mandiri, dan partisifatif dalam menciptakan kesejah teraan dan kedamaian di negeri ini[1]
Anak-anak bangsa saat ini kehilangan pegangan, arah dan tujuan hidup, sehingga secara moral dan perilaku mereka hampa. Penyebabnya beragam seperti: keluarga yang berantakan, kontrol sosial yang sangat lemah. Namun dalam kaitan karakter apapun penyebabnya menunjukkan kelemahan mental seperti ketabahan, keras kemauan, tahan uji dan faktor-faktor mentalitas lainya, sebagian generasimuda kebanyakan terjangkit generasi tua yang seperti terjangkit penyakit hidonis, menerabas, dan mentalitas negatis lainnya.[2]
Agama merupakan pengajaran yang mendasar bagi pemeluknya yang menjadi pedoman hidup. Pandangan hidup merupakan hal yang penting bagi manusia, karena dengan pandangan hidup manusia bisa menentukan arah mengenai hakikat kehidupan. Dalam menjalin kehidupan didunia agama memiliki tempat dan peran yang sangat penting. Agama dapat berfungsi sebagai:
1.      faktor motifasi, (mendorong untuk melakukan hal yang baik dan benar).
2.      Faktor profetik, (menjdi petunjuk arah kehidupan).
3.      Kritik, (menyuruh dari yang makruf dan mencegah dari yang mungkar).
4.      Kreatif, (mengarahkan amal atau tindakan yang meng hasilkan memfaat bagi diri sendiri dan masyarakat).
5.      Integratif, (menyatukan elemen-elemen yang rusak dalam diri manusia dan masarakat untuk menjadi lebih baik).
6.      Sublematif, (memberikan proses penyucian diri dalam kehidupan).
Manusia yang takpunya pegangan hidup lebih-lebih yang bersumber dari agama, ibarat orang buta tidak yau darimana dia datang, mau apa dia didunia, dan kemana tujuan hidup yang hakiki.[3]
Berdakwah dengan menggunakan media sarana cetak memerlukan bakat untuk bisa mengarang karena media cetak merupakan sarana komunikasi yang berupa tulisan, selain bersifat keterampilan praktis pendekatan ini juga sebagai seni, sejak awal sejarahnya dakwah islamiyah yang didukung oleh angkatan seniman dan sastrawan dengan senjati seni budaya dan seni sastranya telah berjihad melawan para musuh-musuh islam. Dalam QS Asy Syuara (26):227, dikatakan betapa allah memuji para seniman dan sastrawan mukmin yang berjihad tampa komromi untuk melawan kejahatan.[4]
Dakwah melalui tulisan dilihat dari segi isinya mengalami perluasan yang angat penting, ia tidak hanya memuat ajaran-ajaran islam yang berdimensi teologis, aqidah dan ibadah tetapi juga memuat aspek-aspekyang lebih kompleks. Seiring dengan perkembangan pengetahuan umat islam mengenai ajaran-ajaran islam itu sendiri dan persoalan kehidupan yang dihadpi. Seperti iman Hasan Al Banna, Al Gazali, dan Yusuf Qardawi, mereka cendekiawan muslim dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang juga menyebarkan siar islam melalui tulisan.
Dalam hal ini karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadiakan media dakwah. Dalam karya sastra yang menceritak suatu kisah baik  yang fiksi maupun nonfiksi terdapat pesan-pesan yang bermuatan dakwah dan moral.
Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni merupakan salah satu dari tokoh yang memenfaatkan tulisan sebagai media dakwah, sudah lebih dari beberapa novel sudah dia hasilkan salah satunya yang berjudul, Akubangga jadi Muslimah.
Berdasarkan pemikiran diatas, peneliti tertari untuk menganalisis Novel Aku bangga jadi muslimah karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni dilihat dari ilmu komunikasi. Kajian ini diangkat kedalam kedalam sebuah judul penelitian  Analisis Wacana Pesan Moral dalam Novel Aku bangga jadi muslimah,”

B.     Rumusan masalah
Adapun perumusan maalah sebagai berikut:
1.      Bagaimankah wacana pesan moral yang terdapat dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah?
2.      Bagaimana bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah?

C.     Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana pesan moral yang terdapat dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah.
2.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam novel Aku Bangga Jadi Muslimah.

D.    Menfaat penelitian
1.      Akademis
Penelitian ini diaharapkan dapat memperkaya keilmuan komunikasi, terutama tentang analisis wacana, dengan fokus analisis wacana karya sastra, sehingga secara umum dapat bermemfaat dan memberi kontribusi bagi kajian komunikasi dan penyiaran islam.
2.      Praktis
Secara praktis karya ini diharapkan dapat menjadi pelengkap dan bahan perbandingan bagi penelitian serupa yang telah ada, dan memberi masukan serta inspirasi bagi para peminat karya sastra untuk turut memperkaya karya sastra dengan muatan dakwah dan pesan moral yang bermenfaat bagi masyarakat indonesia seperti yang dilakukan Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni.
E.     Tujuan Pustaka
Peneliti ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan bku-buku serta artikel-artikel yang membahas tentang analisis teksmedia pada penelitian ini  akan disampaikan analisis wacana pesan moral Aku Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni merujuk pada penelitian seperti berikut:
1.      Analisis Wacana pesan Moral dalam Novel Diabawah Lindungan Ka’bah oleh Nurchanah Tahun 2007.
2.      Analisis wacana pesan moral dalan novel De Winst Kaya afifah afra
3.      Analisis wacana pesan sinetron Santriwati Gaul oleh Nurseha Tahun 2007
Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menjadikan felem atau sinetron sebagai objek penelitian. Peneliti yang peneliti lakukan yakni analisis wacana pesan moral dalam Novel. Walau sudah ada penelitihan sebelumnya  yang menganalisa pesan moral dalam novel. Namun peneltian diharapkan dapat menjadi pelengkap dan sebagai bahan perbandingan dari penelitian  serupa yang telah ada.

F.      Mitodologi Penelitian
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik analisis wacana terhadap novel Aku Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni. Model analisis wacana yang digunakan adalah model Tuan A Van Dijk, modelnya kerap kerap disebut sebagai kognisi sosial terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentunya teks. Menurutnya penelitian atas wacana tidak cukup hanya hasil dari suatu praktek produksi yang juga harus diamati.[5]
Analisis wacana merupakan salah satu alternatif dari analisis isi selain kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai. Jika analisis kuantitatif lebih memfokuskan pada sisi komunikasi yang tampak. Sedangkan untuk menjelaskan hal-hal yang tersirat, misalnya idiologi apa ada dibalik suatu berita , maka harus dilakukan riset analisis kualitatif.[6]
Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi, yitu teks, kognisi sosial dan kontek sosial. Jika digambarkan maka skema penelitian dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Sekema dan model penelitian Van Dijk
Struktur
Metode
Teks
Ø  Menganailisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu
Critical Linguistik
·         Tematik
·         Skematil
·         Semantik
·         Sintaksis
·         Stilistik
·         Retoris
Kognisi sososial
Ø  Menganalisa bagaimana peristiwa dipahami didefinisiskan dengan memasukan informasi yang digunakan untuk menulis dari satu wacana tertentu

Konteks Sosial
Ø  Menganalisa bagaimana wacana menggambarkan teks secara bersama-sama dalam satu proses komunikasi

1.      Teknik penulisan data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data research Document, yaitu analisis ada novel moral Aku Bangga Jadi Muslimah karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni, sebagai mitode ilmiah, obserfasi dalah suatu cara penelitian untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis dan fenomina yang diselidiki.[7] Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ofserfasi tek yaitu pengamatan untuk menganalisis makna pesan moral yang terdapat dalm teks tersebut. Peneliti menghimpun data-data literatur, baik buku dan internet yang berkaitan dengan penulisan penulisan analisis wacana.
2.      Analisis Data
a.       Proses penafsiran data
Analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori. Dasar dari analisi wacana adalah interprestasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari mitode interpretatif yang mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti. Setiap teks pada dasarnya dapat dimainkan secara berbeda, dan dapat ditafsirkan secara beragam. Dalam tahap ini peneliti akan memperhatikan data-data yang terdapat dalam novel karya Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni, kemudian akan ditafsirkan  dengan disesuaikan pada kerangka analisis wacana yang dikemukakan oleh Van Dijk.
b.      Penyimpulan Hasil Penelitian
Kesimpulan hasil penelitian diambil berdasarkan pada interpretasi peneliti atas obyek yang ditelit dan data ang diperoleh dalam kegiatan penelitian













BABA II
TINJAUAN TEORI
A.     Analisia Wacana
1.      Pengertian Anailsis Wacan
Wacana berasal dari duakata yakni analisis dan wacana. Kata analisis dalam kamus besar bahasa indonesia terdapat beberapa pengertian yaitu:
1.      Kata analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
2.      Pengertian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan menelaah bagian itu sendiri.
3.      Penjebaran sesuadah dikaji sebaik-baiknya[8]
Sedangkan istilah wacana secara etimologi baresal dari bahasa sansakerta wac/wak/vak, artinya ‘berkata’ atau ‘berucap’, kataatersebut mengalami perkembangan menjadi wacana,. Jadi kata wacana dapat dirtikan sebagai perkataan atau tuturan.istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para linguis Indonesia sebagai tarjemahan istilah  dari bahasa ingris.
Analisis wacana menekankan bahwa wacana juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul berapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ni membatasi penganalisisnya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakang ini sebagian ahli bahasa meningkat perhatian kepada penganalisis wacana. [9]
2.      Kerang Analisis Wacana
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan gunakan oleh beberapa ahli, model van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis.
Menurut Van Dijk, sebagai mana yang dikutip eriyanto penelitian atas wacana tidak cukup  hanya berdasarkan pada analisis teks atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses praktek produksi  yang juga harus diamati, dan dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Berikut ini adalah kerangka analisis wacana sesuai dengan dengan Van Dijk:
a.       Teks
Van Dajk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktuk yang masing-masimh bagian saling mendukung Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan:
1.      Struktur makro. Ini merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang di kedepankan dalam suatu berita/
2.      Super struktur adalah kerangka suatu teks bagaimana bagian-bangian teks tersusun kedalam berita secara utuh.
3.      Struktur makro adalah makna wacana yang dapat diamati daribagian kecil dari suatu teks   yakni kata,  kaliamat, proposisi, akan kalimat, parafrase dan gambar.[10]

ELEMEN WACANA VAN DIJK
Struktur wacana
Hal yag diamat
Elemen
Struktur makro
TEMATIK
(tema yang dikedepankan dalam satu berita)
Topik (tema dalam novel akubangga jadi muslimah)
Superstruktur
SKEMATIK
(bagaimana bagian dan urutan cerita di skemakan dalam teks berita secara utuh)
Skema (struktur tiga babak yaitu: Awal, konflik dan resolusi)
Struktur mikro
SEMANTIK
(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)
Latar, detil, dan maksud
Struktur mikro
SINTESIS
(bagaimana kalimat (bentuk suasana)yang dipilih)
Bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti
Struktur mikro
SINTAKSIS
(bagaimana pilihan kata yang dipakai dalama teks berita)
Leksikon
Struktur mikro
RETORIS
(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilaukan)
Grafis dan metafora
b.      Kognisi Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu ada penelitian mengenai kognisisosisl yang meneliti kesadaran mental, dalam hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya dalam membentuk teks dalam sebuah karya.
Analisis wacana tidak hanya dibatasi pada struktur teks, karena wacana itu menandakan sejumlah makna, pendapat dan idiologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunya dari teks.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.[11]
c.       Konteks Sosial
Kontek sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang yang berada diluat teks dan mempengaruhi pemikiran bahasa. Titik perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari suatu ujaran.


B.     Ruang Lingkup Novel
1.      Pengertian Novel
Kata novel berasal dari kata novles yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis karya sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian. Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa ang tertulis dan neratif, biasanya delam bentuk cerita.[12]
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dan naratif tersebut. Dalam bahasa Indonesia novel dibedakan  dari roman. Sebuah roman alur cerita lebih kompleks dan jumlah pameran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
menurut sayuti, novel sering kali dipertentangkan dengan cerpen, perbedaannya ialah bahwa cerpen menitik beratkan pada intensitas, sementara novel cenderung bersifat meluas “expands”. Novel yang baik cenderung menitik beratkan pada kemunculan complexity, yaitu kemampuan menyampaikan permasalahan yang kompleks secara penuh, mengkresikan sebuah dunia yang “jadi”, berbeda dengan cerpen yang bersifat implisit yaitu menceritakan masalah secara singkat.
Menurut KBBI, novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.[13]
2.      Unsur-unsur Novel
Novel sebagai karaya sastra yang bersifat fiksi memiliki struktur yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu: struktur luar (ekstrinsik) dan struktur dalam (intrinsik). Unsur ekstrinsik adalah segala nacam unsur yang berbeda diluar suatu karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membentuk karya sastra tersebut seperti penokohan atau perwatakan, tema, alur, pusat pengisahan latar dan gaya bahasa.


a.         Penokohan dan perwatakan
masalah penokohan dan perwatakan ini merupakan salahsatuhal yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat penting dan bahkan menentukan, karena tidak akan mungkin adasuatu karya fiksi tampa adanya tokoh yang diceritakan dan tampa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya membaentuk alur cerita.
b.         Alur
Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagiang-bagian dalam keseluruhan fiksi.[14]
c.         Tema
Tema merupakan gegasan sentaral yang menjadi dasar topik atau pokok perncanaan dalam sebuah cerita atau nivel.
d.         Gaya Penceritaan
Tingkah laku pengarang dalam menggunakan Bahasa.
e.         Pusat Pengisahan
Yaitu posisi dan penempatan diri pengarang dalam ceritanya, atau dari aman ia melihat peristiwa yang terdapa dari cerita itu. Terdapat beberapa pusat pengisahan yaitu: pengarang sebagai tokoh cerita, pengarang sebagai tokoh sampingan, pengarang sebagai orang ketiga segalis narator.[15]
3.      Jenis-jenis Novel
Dalam bukunya M. Atar Semi yang berjudul anatomi sastra membagi novel sebagai suatu karya fiksi kedalam beberapa jenis yaitu:
a.       Romantik : secara filosofis, merupakan ketidak senangan terhadap ketidak senangan moderen yang artifisial, materialis, kaku, dan kasar, kemudian lari dari kehidupan moderen itu dengan membentuk suatu bentuk dunia yang lain, biasanya dengan menggunakan alam, emosi, dan pribadi.
b.      Realisme merupakan lawan dari romantik, suatukarya yang menggambarkan tentang dunia kini dengan segala keadaan dan keadaan yang dimilikinya.
c.       Gotik yaitu suatu karya fiksi yang menceritakan tentang horor, kekerasan, kekacuan, membicarakan tentang kematian, keajaiban, sepernatural, dan tentang ke anehan keajaiban alam
d.      Naturalisme yaitu karya fiksi naturalis mengungkapkan segala sesuatu tampaharus ada bagian yang disembunyikan, segala kekurangan dalam kelebihan dipaparkan.
e.       Proletarian, yaitu jenis fiksi yang menggambarkantentang segalabentuk kepincangan dan ketidak adilanserta mengemukakan cara-cara pemecahan masalah atau jalan keluar.
f.       Alegori yaitu suatu daramatisasi dari satupernyataan yang kompleks tentang pelitik, agama, dan moral melalui tokoh tertentu seperti binatang, atau menyebutkan si pelaku-pelaku seperti, sitamak.
g.      Simbolisme adalah mengajak kita untuk mengerti dengan mengetengahkanpersoalan dengan cara yang baru.
h.      Satire yaitu karya sastra karikatur dengan melebih-lebihkan sesuatu dengan menggunakan kecerdasan dan kritisuntuk menggambarkan tentang atau lembaga yang absurd, yang diprlihatkan atau dikatakan berbeda dengan kenyataan.
i.        Fiksi sain yaitu semacam karangan yang dibuat berlandaskan prinsip ilmu pengetahuan atau berdasarkan inspirasi yang ditimbulkan oleh sesuatu penemuan ilmu pengetahuan.
j.        Utopia, fiksi utopia mempunyai hubungan yang erat dengan fiksi sain.
k.      Ekspresionisme merupakan suatu teknik pengungkapan pikiran dan perasaan dengan memenfaatkan psikologi
l.        Psikologi perinsip pokok fiksipsikologiadalah eksplorasisegi-segi pemikirandan kewajiban tokoh-tokohutama cerita.
m.    Ekstensialisme, fiksi eksistensialis merupakan fiksi yang memperhatikan atau menerapakan filsafat eksistensialis.
n.      Autobiografi dan Biorafi yaitu karya fiksi yang menceritakan perjalanan hidupnya sendiri atau orang lain.[16]
C.     Pesan Moral
1.      Pengertian Pesan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pesan diartikan sebagai perintah, nasehat, permintan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain . dalam kegiatan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator atau juga keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya. Pesan bisa disampaikan secara langsung atau tatap muka, bisajuga menggunakan media atau saluran.
2.      Pengertian moral, Etika, Akhlak
Secara umum moral merajuk pada  ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti.
Kata moral dari segibahasa berasal dari bhasa latin yaitu mores jamak dari kata mos yang berarti kebiasaan. Secara etimologi moral adalah istilah yang digunakan untuk menentukan batas dari sifat, perangai, kehendak dan pendapat yang secara layak dapat dikatak benar, sa;lah baik, atau buruk.[17]
Moral menjelasakan artibaik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada orang lain. Menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatannyadan menunjukkan jalan untuk melakukan jalan yang baik. Sumber dari ajaran-ajaran moral adalah tradisi, adat istiadat, ajaran agama, dan idiolgi-idiologi tertentu.[18]
Moral dan akhlak dilihat dari segi bahasa mengandung arti yang sama yaitu budi pekerti, kelakuan atau kebiasaan. Tampa dilihat dari landasan kebebasan moral berarti adat atau kebiasaan yang bertumpu pada etika, sementara akhlak berarti budi pengerti yang bertumpuh pada nilai-nilai ilahiyah Robbaniyah.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma yang terdapat di antara kelompok manusia, adapun nilai moral adalah tentang moral dan kebaikan manusia sebagai manusia, Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi manusia yang baik dan menjadi manusia yang hidup bermaratabat.[19]





























BAB III
RINGKASAN CERITA DALAM NOVEL
A.           Ringkasan cerita dalam novel Akubangga  jadi muslimah
Seorang akan hidup berguna, selama dia mempunyai rasamalu, seperti kayu yang tetap bertahan bila tetap terbungkus kulitntnya, demi allah tidak ada kebaikan dalam dunia dan dan hidup ini jika ada rasa malu. Hukum mukminah seajati dibalik yang besar masih ada yang maha besar yakin semua pasti beres.
Rahel ditinggal pergi ibunya sejak dia kecil karena orang tuanya bercerai dan  dia hidup sederhana besama ayah tercintanya, hidup rahel seolah tak berarti ketika ditinggal ibu nya, namun hidup itu penuh dengan ujian, jika allah sudah berkehendak maka tidak mungkin semuahal itu akan terjadi.
Pada musim semi yang sangat indah , bunga-bunga bernekaran renum di kelopaknya, tepat digunung sudah, rahel pergi rekreasi bersama bapaknya, iapun menoleh kesana dan kemari, menikmati anggunnya pemandangan saat itu, menteli beragam keindahan panorama alam. Betah rasanya ia disana, seolah tak mau kembali kerumahnya tak berselang lama, kemudian kemudian Rachel bertemu dengan seorang nyonya-nyonya, mereka pun berbincang-bincang.  Biasalah, kalau kagak kenal pastinya yang pertama kali diperbincangkn paling perkenalan, cas-cis-cus masalah ini, masa;ah itu, dan juga kehidupan masing-masing, kalau akhwat-akhwat baru kenal gitu juga ka?? Cewek emang gitu genetiknya.
Nah, diujung pembicaraan anak itu bilang kalau ibunya meninggalkannya sejak ia berumur tiga tahun. Deg! Jantung si nyonya berdegup kencang, sepertinya kisah Rachel ini ada kemiripan dengan kisah dirinya yang meninggalkan anaknya sejak duapuluh tahun yang lalu, ditambah lagi saat dia melihat jari Rachel yang buntung. Karena saking penasarannya nyonya itu menyuruh Rachel untuk menceritakan kehidupannya semenjak ia kecil. Pasca cerita-cerita, eh ternyata benar, Rachel adalah anak yang pernah ia tinggalkan dulu. Setelah itu, ia langsung merangkul tubuh Rachel dengan penuh kelembutan, cinta, dan kasih sayang. Sedangkan Rachel? Hanya bisa menangis haru melihat semua derita yang kian menggebu karena rindu terobati sudah. Itulah deadline Rachel sama ibunya. Happy ending ternyata.
Tuh kan, apa gue bilang? “ADA ALLAH KOK” semua amasalah pasti tuntas, tapi semua butuh proses. Ternyata setelah lebih duapuluh tahun, Allah menakdirkan Rachel ngumpul lagi sama ibunya. Jadi ikut seneng deh kalau denger saudara-saudari kita senang. Kan gua muslimah sejati. Hehe.
Jadi siapa saja yang pasrah dan taat pada Allah berarti dia cinta Allah, kalau udah cinta sama Allah maka Allah juga cinta sama dia. Dan jika Allah udah cinta, siapa yang berani mencelakainya? Semua terasa istimewa di matanya, tak bisa dibeli dengan apapun. Maka jagalah Allah dalam hatimu, maka Allah tak kan melepaskan penjagaan-Nya darimu.













BAB IV
TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
A.    Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel Aku Bangga Jadi Muslimh
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan pesan-pesan yang terdapat dala novel aku bangga jadi muslimah, baik pesan-pesan secara umum maupun secara khusus, dalam penelitian akan memaparkan temuan-temuan data berdasarkan pesan secara umum, mewacanakan dan mendiskripsikan kaliamat yang memiliki muatan-muatan sebagai pesan moral. Dan untuk mengetahui pesan-pesan moral tersebut terlebig dahulu peneliti akan mendiskripsikan pesan-pesan secara umum berdasarkan analisis teks.
1.      Analisis Wacana Pesan Moral dilihat dari Analisis Teks
Dalam analisi teks, Peneliti memfokuskan pada strategi wacana serta teknik penulisan yang dipakai untuk menggambarkan peristiwa tertentu. Dengan cara menguraikan struktur cara menguraikan strutur kebahasaan secara makro (tematik) super struktur mikro (semantik, stilistik dan retoris).
a.       Struktur makro
Tema merupakan gagasan inti dari suatu teks yang menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh seorang penulis melalui tulisannya dalam melihat atau memanndang suatu peristiwa. Tema dalam suatu karya fiksi atau novel merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar penulisan  karya dan dalam tema itu terucap persoalan dan tujuan amanat pengarang keapada pembaca melalui tulisan tersebut.
b.      Super struktur
Skematik merupakan teks atau wacana umum yang mempunyai alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Secara struktur, bangunan novel telah lengkap dan pembaca secara jelas disodorkan pada suatu nilai pemahaman, bahwa dalam hidup seseorang harus memiliki idialisme, seseorang harus memiliki cita-cita dalam hidupnya dan yang penting apa yang menjadi cita-citantanya bisa diperjuangkandengan usaha dan kerja keras untuk mewujudkannya.
Sebagaimanusia yang berpendidikan sudah seharusnya memiliki idealisme untuk kemajuan kehidupan peribadinya dan masyarakat. Idealisme itu diwujudkan dengan terus berikhtiar, kerja keras dan doa juga tidak lupa menyerahkan semuanya kepada allah yang maha berkehendak.




















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan gunakan oleh beberapa ahli, model van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dan naratif tersebut. Dalam bahasa Indonesia novel dibedakan  dari roman. Sebuah roman alur cerita lebih kompleks dan jumlah pameran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
Pada musim semi yang sangat indah , bunga-bunga bernekaran renum di kelopaknya, tepat digunung sudah, rahel pergi rekreasi bersama bapaknya, iapun menoleh kesana dan kemari, menikmati anggunnya pemandangan saat itu, menteli beragam keindahan panorama alam. Betah rasanya ia disana, seolah tak mau kembali kerumahnya tak berselang lama, kemudian kemudian Rachel bertemu dengan seorang nyonya-nyonya, mereka pun berbincang-bincang.  Biasalah, kalau kagak kenal pastinya yang pertama kali diperbincangkn paling perkenalan, cas-cis-cus masalah ini, masa;ah itu, dan juga kehidupan masing-masing, kalau akhwat-akhwat baru kenal gitu juga ka?? Cewek emang gitu genetiknya.
Nah, diujung pembicaraan anak itu bilang kalau ibunya meninggalkannya sejak ia berumur tiga tahun. Deg! Jantung si nyonya berdegup kencang, sepertinya kisah Rachel ini ada kemiripan dengan kisah dirinya yang meninggalkan anaknya sejak duapuluh tahun yang lalu, ditambah lagi saat dia melihat jari Rachel yang buntung. Karena saking penasarannya nyonya itu menyuruh Rachel untuk menceritakan kehidupannya semenjak ia kecil. Pasca cerita-cerita, eh ternyata benar, Rachel adalah anak yang pernah ia tinggalkan dulu. Setelah itu, ia langsung merangkul tubuh Rachel dengan penuh kelembutan, cinta, dan kasih sayang

DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto, Aanalisis Wacana: Pengaruh Analisis Teks Media. Yokyakarta:
Lkis,2001
DEPDIKNAS, Kmaus Besar Bahasa Indonesia. jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Alex Sobur, analisis Teks Media, Bandung:Rosdakarya, 2004.
Moh. Roqib Moh dan Nurfadi, Kepribadian Guru, Purwokerto: STAIN Purwokerto
Press, 2011
Haedar Nasir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan budaya, Yokyakarta:
Multi Presindo, 2013
Kurniawan Asep, et.Al, komunikasi dan penyiaran islam, Bandung: Benang Merha
Press, 2004
Sutrisno, Metodologi Reseach, yokyakarta: andi offset, 1989
Hasan Lubis, Hamid,  Analisi Wacana Pragmatik, Bandung: Angkasa, 1993.
Guntur Trigan Hendriy, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa, 1993.
www.dosen pendidikan. Com.
M. Atar Semi, anatomi sastra, Padang: Angkasa Rasa.
Abudin Nata, akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Wali Pers, 2003.
Ahmad Amin, Ilmu Tasawuf, Jakarta: Bulan bintang, 1995.






[1] Moh. Roqib dan Nurfadi, Kepribadian Guru, (Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2011), hlm. 2
[2] Haedar Nasir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan budaya, (Yokyakarta: Multi Presindo, 2013), hlm. 52
[3] Hedar Nasit, pedidikan karakter berbasis agama dan budaya, (Yokykarta: Multi Presindo, 2013). Hlm. 23
[4] Asep Kurniawan, et.Al, komunikasi dan penyiaran islam, (Bandung: Benang Merha Press, 2004). Hlm, 24.
[5] Eriyanto, Aanalisis Wacana: Pengaruh Analisis Teks Media. (Yokyakarta: Lkis,2001). Hlm. 221
[6] Alex Sobur, analisis Teks Media, (Bandung:Rosdakarya, 2004)hlm. 70
[7] Sutrisno, Metodologi Reseach, (yokyakarta: andi offset, 1989)/ hlm. 192
[8] DEPDIKNAS, Kmaus Besar Bahasa Indonesia. (jakarta: Balai Pustaka, 2005). Hlm. 43
[9] Hamid Hasan Lubis, Analisi Wacana Pragmatik, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 121
[10] Ibid., hlm 226
[11] Ibid., hlm. 260.
[12] Hendriy Guntur Trigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, 1993). Hlm. 10
[13] www.dosen pendidikan. Com. Diaksesp pada tanggal 2/06/18. Pukul, 20.00
[14] M. Atar Semi, anatomi sastra, (Padang: Angkasa Rasa), hlm. 35
[15] Ibid., hlm. 35-58
[17] Abudin Nata, akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2003), hlm. 94.
[18] Ahmad Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Bulan bintang, 1995), hlm. 8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI