MEMINTA DI TANGKAP, TANPA MENYAKITI

Pasangan hidup menjadi hal yang paling di nantikan bagi setiap orang untuk memiliki teman hidup menemani hingga nanti, seseorang diciptakan Allah SWT tidak untuk hidup sendiri. 
Seseorang membutuhkan keberadaan orang lain untuk berinteraksi, saling menolong dan take and give, kebutuhan ini bukan hanya bersifat biologis belaka, tetapi juga kebutuhan rohani (Perhatian, kasih sayang, cinta dan lain sebagainya). 

Dengan akal dan pikiran menjadikan manusia lebih mudah untuk menemukan pasangan terbaik dalam hidupnya yaitu pasangan yang saling membantu, mendukung dan bekerjasama meraih cita-cita bersama. 

Menemukan pasangan yang sesuai dengan yang kita harapkan kadang harus melalui beberapa kejadian yang awalnya terlihat baik dan semua yang dia lakukan menjadi nilai tambah untuk terus membanggakannya walaupun nantinya bertemu dengan titik terberat untuk saling menjauh dan melupakan bahkan ada yang merasa kehadirannya tidak diinginkan lagi untuk ditemui saat ini ataupun di masa mendatang. 

“Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta itu membangkitkan semangat hukum kemanusiaan dan gejala-gejala pun tidak dapat mengubah perjalanannya. Cinta diibaratkan seekor burung yang cantik, meminta di tangkap tapi menolak untuk disakiti” .

Beberapa orang saat mengalami jatuh cinta memilih untuk tidak merasakan pedihnya sakit hati, menganggap semuanya akan menjadi indah untuk dilewati bersama. Awal merasa dicintai seperti dunia sedang memihak pada kita.

Jadi benar kalau pepatah mengatakan ” Dunia milik berdua” Itu perumpaan sih bukan pepatah yang menjadi gambaran kepada orang yang sedang di mabuk asmara. Senyam senyum setiap hari, ada yang ditunggu bahkan menginginkan semua waktunya lebih banyak bersamanya. Aneh sih tapi itu yang rill terjadi dalam kehidupan. 

Itu sebagian kata pengantar dari orang yang pertama kali merasakan jatuh cinta atau mengenal cinta baru. Mungkin beberapa orang yang mengerti bagaimana hakikat dari cinta itu, tidak akan menyia-nyiakan waktu berharganya hanya memikirkan hal yang percuma. Percuma membuang fikiran setiap saat hanya untuk memikirkan hal yang itu jelas bukan hal penuh kita untuk memikirkannya. Mereka punya urusan sendiri yang tak perlu kita usik ataupun kita campuri, kecuali memang kamu dianggap sebagai orang yang tepat untuk berbagi cerita dan bisa menemukan solusi. 

Ada berbagai macam kisah percintaan yang saat ini sedang bermunculan terutama di sosial media. Kebanyakan dari orang-orang mengenalkan pasangannya ke publik, tanpa di suruh apalagi paksaan. Karena mereka menganggap ketika kita memiliki pasangan dan cocok untuk di publish saat itu ada kepuasan sendiri meskpun tidak banyak yang mendukung bahkan ada juga yang mencibir dan mendoakan yang tidak baik. 

Semua privasi di anggap layak untuk di pertontonkan kepada publik, mereka menjadi tempat curhat yang tepat, apalagi ketika ada salah satu yang mengomentari dan mendukung keinginanmu yang tidak baik. karena kebanyakan manusia tidak mencerna apapun yang ia dengar, tanpa melihat antara kawan dan lawan. 

Judul di atas menggambarkan bahwa kebanyakan manusia ingin di tangkap tanpa harus di sakiti, entah dengan cara memberikan sesuatu yang ia sukai atau memberikan jebakan yang akan menyesatkan. mereka tau betul bahwa di tangkap tanpa di sakiti itu mustahil adanya, semua kisah percintaan ada ketir pahitnya, tapi kebanyakan dari mereka menghiraukan hal itu. 

Meskipun pada akhirnya, ada dua kemungkinan dalam hal penangkapan tanpa disakiti, yaitu menangkapnya hanya untuk singgahan semata, ketika dil dekati tidak sesuai pasti ditinggal dan mencari yang lebih baik, sementara ada lagi menangkap untuk di perbaiki dan bahkan akan menajdi pemilik yang akan menjaganya hingga tua. 

“Berani memilih, berani juga dengan segala konsekuensi yang akan terjadi kedepan, setiap hal yang kita ambil pasti semuanya akan kembali”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI