SEMANGAT MELEMAH





Pekerjaan menjadi rutinitas yang senang sekali ku kerjakan, tidak terkecuali soal pekerjaan rumah, pekerjaan kantor dan pekerjaan lain yang membuatku lebih produktif.

Tapi, rasanya hari ini berbeda, cuaca yang mendung mengajakku untuk tidak segera beranjak dari tempat tidur sembari menikmati dinginnya suhu ruangan bila hujan menjadi pengawal pagi ini

Bunyi alarm pun seakan mengajakku untuk tidak terlena dengan keadaan.

Khas lagu rock menjadi pilihanku untuk menjadi pengeras agar aku segera bagu, setelan lagu rock dengan hujan rintikan diluar rumah menjadi perpaduan yang tidak singkron.

Setiap 5 menit selalu mengeluarkan bunyinya, ya begitulah caraku mengeset bunyi alarm untuk membangunkan ku dari rasa malas di pagi hari, karena jujur hal yang mengenakkan ketika bangun subuh dan kembali melanjutkan tidur. Tapi itu ungkapan yang tak perlu dicontoh.

Aku bersiap untuk segera bergegas bersiap berangkat menuju ke tempat pekerjaanku. Tapi pagi ini memang berbeda dan cuaca ingin mengasah kemampuan dan kesabaranku dengan cara memberiku tebak menebak prakiraan cuaca.

Kenapa begitu? Saat bersiap memakai jas hujan, hujan berhenti seketika, namun ditengah jalan hujan kembali terjadi, seperti mengajakku untuk menjadi orang yang sabar, padahal ini merepotkan sekali.

Saat hujan berhenti, aku tetap melaju tidak peduli orang lain melihatku seperti apa, karena apa yang kita alami sebenarnya orang lain tidak akan tahu, karena mereka hanya melihat saat itu saja.

Bertemu dengan rekan kerja menjadi penghilang disaat moodku berantakan di pagi ini, melakukan berbagai aktivitas lebih menyenangkan daripada harus berdiam tanpa melakukan apapun itu, serasa ada namun tak memberi manfaat.

Bekerjalah seperti kamu sedang bersenang-senang, karena pekerjaan apapun tidak akan terlihat mudah bila dirimu menganggapnya itu berat, apalagi sebelum kamu kerjakan kamu mengeluh terlebih dahulu.

Pekerjaanku yang tiap kali harus terlihat smart di depan costumer, sehingga mengharuskan untuk menghilangkan segera mungkin rasa malas itu. Karena satu kali aku terlihat berbeda atau tidak melayani dengan baik, akan banyak rasa penyesalan yang akan muncul.

Selama menjalani pekerjaan, sesekali bergurau dengan teman kerja, karena bekerja itu bukan untuk membuat kita lebih mempersulit bukan? asal ada batasan saat melayani pelanggan dan ketika tidak ada pelanggan. Itu hal yang selalu tertanam dalam jiwa kita.

“Terlalu fokus dengan satu titik akan membuat kita merasa jenuh”.

Cuaca hari ini memang tidak mendukung sekali untuk bekerja, jam istirahatpun tiba. Berharap bisa istirahat 1 jam di musholla kantor, namun rupanya ada meeting dadakan di siang ini.

Sudah tau lah ya, namanya meeting ada saja yang menjadi topik pembahasan, dan saat ini kondisiku untuk menyimak meeting sepertinya hanya 10% saja dibandingkan dengan semangat mengikuti meeting lainnya.

Buyaaaaar!

Ternyata benar, topik pembahasan kali ini tentang pembagian tugas outdoor and indoor, nantinya team ini akan dibagi kembali untuk melayani masyarakat lebih dekat lagi.

Tidak semangatku hari ini nyatanya sangat terlihat sekali, managerku menegur dengan mengatakan ” Meeting ini penting untuk disimak dengan baik, karena nantinya akan dibagikan peran dari tiap individu”.

Merasa pandangan dari rekan lainnya tertuju padaku, aku berpamitan sebentar untuk mencuci muka, siapa tahu semangatku kembali.

Nyatanya sama saja, aku hanya perlu tidur. Ya! Ini gara-gara semalem tidak bisa tidur karena sedang memikirkan masalahku dengannya, yang membuatku harus menangis semalaman. Ah sudahlah, sebentar lagi sudah pulang, dan waktunya istirahat.

1 jam lebih mengikuti rapat, dan kembali ke tempat kerja masing-masing. Merekap semua hasil selama bulan kemarin mengingatkan ku tentang masalahku dengannya. Kenapa sih pria itu tidak pernah bisa berhenti untuk menyakiti hati wanita, kenapa tidak bisa setia dengan satu wanita saja, “Fikiranku masih terbayang”.

Sudahlah, permasalahan in tidak usah ku bawa dalam pekerjaan, toh dia hingga saat ini belum menyadari dengan kesalahannya.

Saat jam pulang, hujan pun kembali tutun. Masyaallah, ini nih yang bikin aku telat pulang, padahal niat ingin segera istirahat. Berselang beberapa menit, terlihat seorang pria sedang menungguku di depan kantorku, aku tahu dia pasti datang, hanya saja rasa malasku untuk bertemu dengan dia saat ini sangatlah besar.

Niatku untuk tidak bertemu dengannya dulu ternyata gagal, teman kantorku menyuruhnya untuk masuk kedalam karena diluar sedang hujan deras.

“Awalnya aku berada di balik pintu, menyadari dia akan masuk kedalam langsung saja aku pergi meninggalkan tempat persembunyianku. Semakin ku lari sepertinya tidak akan membuahkan hasil.

Bel, tunggu…. Kamu jangan menghindar lagi, mari kita selesaikan masalah ini dengan baik, jangan saling mengasingkan diri, semuanya tidak akan berguna untuk kita hanya denagan mengedepankan ego masing-masing.

“Aku kesini untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk apa”

Masih mau alasan lagi kamu? sudahkah puas dengan pembuktian rasa cintamu dengan cara harus mendekati wanita lain ? masih ingin terus mencari wanita yang kamu inginkan atau kamu masih tidak puas dengan satu wanita?

Bel, plis dengarkan penjelasanku.. Aku tidak tahu kalau ada wanita itu, aku hanya bermain bersama kawan lainnya, entah kenapa wanita itu tiba-tiba ada pas kamu datang juga.

Lalu aku harus percaya begitu saja? Tidak semudah itu! Sudahlah nikmati saja kesenanganmu itu aku juga gak bakal datang lagi kok, secapekmu aja kapan kamu akan sadar bahwa keseringan nogkrong akan membuatmu sadar kalau waktumu terbuang percuma!

Baiklaah, itu kebiasaan yang harus aku kurangi, harus membagi waktu dengan baik lagi kedepannya agar tidak ada rasa penyesalan. Tapi kamu mau kan maafin aku ?

Maafin ? kamu belum sadar ya, kata-katamu tadi itu bohong, kamu sudah bohonggg. Aku tahu kok kamu lebih suka bermain apalagi banyak teman lawan jenismu, sedangkan aku yang hanya fokus bekerja dan tidak ada waktu untuk bermain dan menemanimu itu kan yang selalu kamu permasalahkan.

“Sudahlah, aku sudah tidak bisa mejelaskan semuanya dengan detail lagi, bila kamu ingin menjadi lelaki yang baik, rubahlah dirimu dengan niatmu sendiri, bukan niat belas kasihan ataupun ingin semuanya terlihat baik-baik saja, karena itu percuma jika bukan niat dari dirimu sendiri.” setelah itu aku langsung bergegas pulang.

Bukan tidak ingin memaafkannya, hanya saja pelajaran berharga untuknya akan bisa membuatnya lebih baik kedepannya. Kalaupun dia tidak ingin berubah, semoga saja Allah memberikan hidayah lainnya.

Bel,…. panggilnya ..

Pliss, biarkan aku tenang terlebih dulu, semuanya kacau hanya karena masalah pribadi ini. Aku tidak ingin semuanya semakin kacau karena aku terlalu memaksa diri untuk berharap banyak tentang dirimu.

Hujan ini…Seakan membuatku nyaman, karena tetesan air mata bercampur dengan tetesan hujan di sore hari.

Terlalu sering berharap orang lain berubah karena kemauanku, tidak akan berhasil. Namun berubah karena dia ingin, itu akan berhasil.

Roda kehidupan terus berputar setiap hari, dan tidak akan berhenti meskipun kamu menginginkannya saat itu juga. semuanya sudah memilki takaran hidup masing-masing.

“Jika lelah berhentilah sejenak, dengan meluruskan kaki menghela nafas mempersiapkan bekal untuk melanjutkan aktivitas atau menengok sebentar ke belakang, tentang beberapa hal yang sudah dilewati”.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan bahkan perlu untuk diperbaiki setelah dilalui, kadang orang hanya memikirkan tentang hasil, bukan bagaimana proses itu berjalan. Semua ada hikmahnya kok, sekarang kamu mungkin sedang bersedih, tapi yakinlah roda itu terus berputar mengelilingi setiap tindakan yang akan di lalui. Bila saat ini kamu terjatuh, itu cara terbaik daripada kamu terjatuh di waktu yang tidak semestinya terjadi.

Jalan masih panjang, istirahat sebentar tidak mengapa asal jangan terlena sebab tujuanmu masih ada di depan, siklus kehidupan selalu berjalan. Kamu hanya perlu bergerak maju bukan terpaku dengan masa lalu saja.

Hal yang aku tidak sukai tentang proses kehidupan saat ini yaitu semangat mulai melemah dan orang yang berada di sisiku mulai berkurang.

-Ans

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI