[Day-9] Awal Perjalanan Karirku




Berawal dari pembicaraan spontan, akhirnya terwujud :))

Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan awal mula keinginan itu muncul.

==

Suatu hari aku memiliki musibah yang menurutku itu cukup besar yang pernah aku alami, karena saat itu aku menjadi orang yang seakan kehilangan harta titipan dan aku lalai menjaganya.

Kehilangan surat-surat penting kendaraan menjadi pengalaman perdanaku menghilangkan sesuatu yang besar.

STNK itu milik kakak perempuan pertamaku. Ia meminjamkan kendaraannya untuk aku pergi ke kampus dan saat itu aku menghilangkan surat-surat kendaraannya.

"Apes rasanya saat sadar STNK itu sudah tidak ada di dalam dompetku. Menjadi kebiasaan ketika pulang dari kampus seluruh mahasiswa di wajibkan menunjukkan STNK bila hendak pulang. Saat itu aku sepertinya lupa menaruhnya dan sadar ketika sudah sampai dirumah"

Sungguh lalai sekali waktu itu.

Daya inagatku yang tak bisa aku ajak kompromi seperti berhenti begitu saja, tanpa ada sedikitpun daya ingat yang bisa membantuku untuk menemukannya lagi.

Mengurus surat-surat penting tidaklah mudah, apalagi kendaraan itu bukan atas namaku yang mungkin harus bolak balik rumah untuk meminta tanda tangan si pemilik kendaraan.

==

Keesokan harinya, aku bersama saudaraku berangkat menuju Kantor Samsat untuk mengurus berkas-berkas kehilangan.

Sesampai di lokasi, ternyata prosesnya bukan 1x24 jam selesai namun membutuhkan beberapa proses ke beberapa tempat sebagai syarat melakukan pembuatan STNK baru.

Ada dua media yang harus kami datangi waktu itu, salah satunya media radio yang menjadi tempat pertama aku datangi. 

Awalnya kita berdua sempat bingung dengan radio yang akan kita tuju, karena sama-sama belum pernah melakukan registrasi ke beberapa instansi apalagi berurusan dengan media.

Sesampainya di lokasi, kita bingung dengan desain kantornya yang mirip dengan rumah bukan seperti kantor pada umumnya.

Kita masuk, seakan tidak memiliki dosa meskipun mereka tahu maksud kita datang ke sana akan mengurus surat kehilangan.

"Terlihat seorang wanita datang menghampiri kami, kakak sebagai saudara tertua harus mengalah mengurus itu semua meskipun itu jelas salah ku teledor menghilangkannya"

Di sela-sela kita menunggu surat kehilangan di proses, kakak ku nyeletuk 

"Kantor ini bagus juga, cocok kalo kamu mau kerja disini,"

Dalam hati juga mikirnya bagus nih kantor, kayak vibesnya bikin aku nyaman aja. Padahal belum tahu saat itu jobdesknya kayak gimana.

==

Tidak berhenti saat mengurus surat kehilangan saja, namun jurusanku yang saat itu juga berada di bidang komunikasi menjodohkan ku untuk kembali bertemu di moment yang tepat.

Saat itu sedang ada seminar mengenai dunia broadcaster, aku sebagai panitia tentunya tidak hanya ingin menjadi penonton dari luar, apalagi sudah tahu bahwa pematerinya dari tempat yang aku idamkan sebelumnya.

Ada beberapa hal yang aku garis bawahi dari seminar tersebut.

"Bila kita bersungguh-sungguh, maka Allah akan permudah jalannya,"

Memang ini bukan masuk dari materi sebenernya, hanya saja merasa jodohku untuk lebih tahu dunia broadcaster Allah permudah. Mulai dari awal materi hingga akhir aku merasa sangat nyaman sekali.

Hingga akhirnya selesai acara itu, aku memberanikan diri untuk meminta foto pemateri itu, yang berna Mas Hendra Zulkarnain. Orang pertama yang aku ingat hingga saat ini.

Beliau baik dan humble saat menjelaskan. Kita juga diberi kesempatan untuk berkunjung ke kantornya, yakni di Radio Karimata FM.

"Mungkin ini juga menjadi hoki ku untuk memiliki beberapa kenangan indah sebelum akhirnya impian itu bisa terwujud dengan mudah, Alhamdulillah"

==

Saat aku berada di semester 5 waktu melakukan kuliah praktikum sesuai dengan jurusan masing-masing. 

Berhubung jurusanku juga senada dengan tempat yang ingin aku datangi dan ilmu yang ingin aku ambil akhirnya aku memutuskan untuk di tempat itu, bersama dengan 5 teman lainnya.

Sekitar 1 bulan lebih mulai banyak melakukan beberapa interaksi dengan karyawan lainya, saat itu kita diberitahu kiat-kiat menjadi penyiar, kebiasaan penyiar bahkan kita bisa melihat langsung keseharian menjadi penyiar seperti apa.

Dan berkat Kuasa Allah SWT, selama magang di kantor itu aku dipercaya untuk kembali magang sebagai karyawan.

Berselang beberapa hari setelah selesai magang, Direktur Radio Karimata mengirim pesan kalau saya dipercaya untuk melanjutkan magang sebagai karyawan, meskipun status saya saat itu masih sebagai mahasiswa yang sibuknya seputar proposal dan insyallah menuju skripsi.

Tidak berfikir lama untuk menerima tawaran itu, seminggu berselang aku membawa surat lamaran sebaga dokumentasi peserta magang.

Perjalanan ini sungguh sulit sebenarnya, dengan statusku yang masih sebagai mahasiswa harus bisa membagi waktu dengan sebaik mungkin.

Tapi berkat kuasa Allah dan doa dari ibu saya yang mungkin Allah ijabah sepertinya semuanya diperlancar. Saya proposal plus skripsi mengambil tema yang ada di Radio Karimata, sehingga menjadi nilai plus untuk keduanya bagiku.

Skripsi + Magang, keduanya berjalan beriringan.

Sebelumnya banyak yang berangggapan aku mengerjakan skripsi karena ada orang dalam, memang orang dalam karena aku bekerja di perusahaan itu, tapi prosesnya aku lalui seperti mahasiswa lainnya saat mencari data. 

"Aku selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin, agar data yang aku peroleh semuanya real hasil kerja ku sendiri, saat ada di kantor aku mencari waktu senggang untuk bertemu dengan narasumber yang masuk list pertanyaanku,"

Setiap malam hari, kamarku harus berceceran kertas orat-oret hasil wawancaraku di pagi harinya dan menyusun list pertanyaan untuk besok, sehingga targetku bisa segera tercapai dengan oretan dan kerja keras ku selama ini.

Bila di tanya soal narasumber atau mencari data di luar kantor juga ada, dan itu semua tidak mudah karena aku sendiri yang datang langsung ke tempatnya bukan melalui telpon kantor.

Mulai dari wawancara pengiklan yang paling lama mengiklankan produknya di karimata, Toko jamu, Telkomsel, Toko Elektronik yang ujungnya tidak mau di wawancarai hingga BPJS kesehatan juga aku wawancarai. Dan kesemua narsum di luar itu bukan hanya sekali dua kali aku datangi, tapi berkali-kali karena tidak gampang bertemu dengan atasan meskipun sudah janjian sebelumnya.

Wawancarai seputar kampusku juga menjadi salah satunya, karena secara garis besar aku mengambil tema tentang periklanan di Radio Kariamata, bukan masuk ke ranah hitung-hitungan namun tentang strategi Radio Karimata dan beberapa tanggapan dari para pengiklan dan juga pendengar.

Proses itu sangatlah panjang, ada sesi cerita lain bila ingin membahas masalah perkuliahan hehe..

==

Selama proses magang sebagai karawan juga tidaklah mudah. Ditambah aku yang secara keseluruhan tidak memiliki pengalaman atau les privat apapun menjadi PR besar untuk mengejar ketertinggalan itu. Mulai dari nada suaraku yang ke bahasa daerahan, hingga gaya vokal tiap penyiar yang harus bervariasi.

Sebenarnya semua itu akan terasa mudah di lakukan saat kamu benar-benar ingin segera tahu tentang apa yang kamu tuju saat ini, meskipun aku sendiri hingga setengah tahun baru bisa menjalani semuanya.

Mulai dari bentakan senior hingga aku nangis, dan selalu menjadi suruhan dari para senior lainnya bahkan paksaan dari beberapa teman lainnya kadang membuat aku ingin segera menyerah ditambah dengan gaji yang menurutku masih dibawah rata-rata.

Namun berjalannya waktu, aku berfikir untuk menjadi wanita mandiri. Apalagi orang tuaku yang tunggal dan saudara yang banyak membuat aku kadang berfikir untuk segera keluar dari beban mamaku.

Banyak hal yang tak bisa aku jelaskan mengenai prosesku hingga bisa menjadi karyawan bahwan setengah senior wkwk dan alhamdulillah berkat kesabaranku, kegigihanku dan kerja kerasku hasilku mulai dari magang hingga menjadi karyawan kontrak ada hasil yang bisa aku rasakan.

Pertama, aku sudah tidak minta uang jajan lagi pada orang tua (makan dirumah masih*) hehe, Kedua bisa membeli perlengkapan sendiri (Pribadi), Beli perabotan kamar sendiri, dan paling tidak aku sangka aku bisa membeli Sepeda Motor sendiri masyallah meskipun itu hasil menyicil hehe, dan di ujung 2021 kemarin aku bisa beli kasur springbad yang harganya jutaan sesuai dengan yang aku inginkan.

Sungguh sangat sangat sangat bersyukur sekali, mungkin bagi oranglain itu hal yang mudah tapi bagiku itu menjadi hal yang luar bisa karena bisa melakukan semua hasil dari kerja kerasku selama ini dan hasil puasaku tidak jajan dari gaji bulanan hahahha..

Next, 2022 ini sebenarnya ingin fokus nyicil buat nikah hanya saja kadang semangat agak menurun wkwk karena masih belum ada kejelasan, jadi aku alihkan saja ke tujuan utamaku yang terbilang cukup fantastik, yaitu Rumah.

Alasanku memilih rumah, karena nanti rumah itu yang akan menjadi tempat tinggalku hingga hari tua bersama dengan keluarga kecilku yang bahagia. Amin :)


Semangat terus untuk kalian, apapun profesi kalian jangan pantang menyerah untuk bekerja dan sisihkan sebagian uang itu buat investasi ke masa depan kalian. Jangan biarkan hanya karena mengikuti trand atau hanya ingin bersenang-senang dengan teman hingga kalian lupa untuk menabung. Lebih baik bersenang-senang yang abadi, daripada bersenang saat usia muda yang hanya sementara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI