[Day-8] Mengenalku Bukan Suatu Masalah




Sesuai judulnya, bahwa mengenalku bukan menjadi suatu masalah yang harus di takuti. Mungkin orang menilaiku sebagai pribadi yang cuek, judes bahkan ada yang bilang susah senyum :)

Padahal mah bener semua ..

Semua penilaian itu tidak bisa aku tepis, karena setiap orang berhak menilai bahkan berkomentar buruk tentang diriku. Bukankah kita hidup akan bertemu dengan orang dan bersosial dilingkungan yang semuanya tidak bisa kita tebak mereka menyukai kita atau tidak.

Mengenai sikap orang lain kepada kita, tanggapi dengan bijak. Katakan maaf bila itu salahmu dan jika itu bukan salahmu biarkan dia menganggap semuanya salahmu, waktu yang akan menjawab semuanya.

Pernah dengar kata-kata bagus, Tidak perlu kamu menjelaskan dirimu kepada orang lain, jika ia benci padamu sebaik apapun yang kamu lakukan maka kamu tetaplah tidak baik, berbeda dengan orang yang mengenalmu, seburuk apapun orang lain menganggapmu tidak baik dia akan tetap percaya dengan apa yang ia tahu :)

So, yang tahu diriku hanya aku, dan yang paham aku hanya aku.

Bahkan keluarga yang mungkin bisa bersama kita selama 24 Jam, belum tentu mereka paham dengan perasaan kita atau masalah yang sedang di alami kecuali diri kita sendiri yang akan menjelaskannya apalagi orang lain yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan kita yang sok tahu masalah kita.

Seperti halnya buku, orang hanya bisa melihat sampul bukunya saja. Bila tertarik akan dibaca berulang kali sembari memberikan tanggapan senang, namun  saat melihat sampulnya saja tidak menarik tentu akan di abaikan. Tapi tahukah kamu, bahwa setiap buku yang memiliki sampul yang berbeda itu, isi dalam bukunya pun berbeda dan akan memberikan pengetahuan yang tidak sama antara buku lainnya.


**

Sedikit cerita, mengenai alasanku cuek saat pertama kali bertemu dengan orang baru. 

Meskipun ceritanya sedikit lebay namun inilah fakta yang perlu aku ceritakan dalam catatan kecil ini. Sejak kecil aku pribadi di ajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan semuanya sudah di atur oleh orang tuaku, mulai dari disiplin saat sekolah, pergaulan bersama teman hingga uang saku yang menurutku sangat irit sekali.

Jujur, aku sedikit teman bukan karena aku cuek untuk berteman, namun sejak awal waktu bermainku tidaklah bebas seperti anak seusiaku dulu miliki. Teman hanya saat sekolah saja, pulang sekolah wajib tepat waktu dan itupun harus berada di rumah hingga waktunya sekolah madrasah atau mengaji ke masjid. Sehingga waktu semasa kecilku sangat kurang baik, namun itu semua pasti ada alasan baik dari kedua orangtuaku :)

Mengenai uang saku, memang menurutku sangat sangat kurang sekali. Tapi berkat uang saku yang memang harus diirit dan harus bisa mencukupi selama satu hari itu berguna juga saat aku beranjak dewasa dan bisa lebih mandiri saat memiliki uang sendiri, jadi tidak semuanya yang orang tuaku ajarkan padaku sejak kecil memiliki nilai negatif, namun ada dampak positif saat dewasa, Alhamdulillah.

**

Siapun nanti lelaki yang akan bersamaku hingga maut memisahkan, please sayangi aku dengan tulus ya. Aku sangat ingin diberi kasih sayang yang lebih oleh sosok laki-laki saat ini, bukan hanya perihal bapak saya yang sudah lebih dahulu meninggalkan ku di dunia ini, entah aku butuh sosok orang yang benar-benar bisa lebih mengerti dan peduli padaku.

Bukan karena aku ingin selalu berdua atau ingin selalu disayang di depan umum, namun lebih ke di sayang sebagaimana selama ini aku kurang sekali dengan kasih sayang itu. Mungkin dulu bapak saya yang sifatnya dingin kepada anak-anaknya tidak begitu dengan anak-anaknya memiliki sifat yang peduli sekali dan paham betul dengan kepribadianku.

Aku yang tanpa sebab bisa menangis, atau hanya bercandaan saja aku bisa nangis, perasaku sangat dalam sekali. Padam lampu saja aku bisa nangis apalagi masalah lainnya, mungkin nangisnya diperhalus saja tanpa banyak orang tau heheh.

Keluargaku yang seakan memiliki kesibukan sendiri, tidak begitu akrab antara satu dengan yang lain bahkan tidak pernah memiliki visi yang sama membuatku merasa iri dengan persadaraan orang lain diluar sana, yang bisa saling peluk saling rangkul sesama saudara. Keluargaku mah beda wkwk, bicara saja agak sungkan, kecuali mungkin perlu dsb.

**

Merasa kesepian menjadi masalah dalam hidupku.

Saat ini saja, aku menulis ketika hati sedang merasa sepi. Tidak tahu apa yang ingin dilakukan bahkan terasa bosan hidup hanya bangun untuk bekerja dan pulang untuk istirahat. Semua itu semacam alarm yang terus berbunyi hingga waktunya tiba alarm itu akan di matikan karena sudah waktunya.

Aku juga ingin meminta maaf kepada semua orang yang mungkin mengenaliku di sisi kurang baik, sisi yang gak jelas dan mungkin galak menurut versi kalian.

Tolong yah di maafkan...

Percayalah, selama ini hatiku kosong dan membutuhkan teman yang bisa mengajakku menghilangkan beberapa masalah dalam fikiran ini.

Andaikan, tindakan "Bunuh Diri" bukan perbuatan dosa dan mendapat ampunan mungkin cara itu sudah aku lakukan saat aku merasa hidup ini akan sangat berat untuk aku lalui.

Tapi tenang, aku bukan pribadi yang mudah begitu saja merelakan diri ini melakukan perbuatan dosa yang tidak akan di ampuni sampai kapanpun, insyallah aku akan kuat menjalani apapun itu dengan lindungan Allah dan percaya diri bahwa suatu saat kebahagiaan itu akan aku tulis lagi, menggantikan tulisan yang kali ini aku tulis dengan linangan air mata.



24 Mei 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Day-4] Pencapaian Tertinggi di Usiaku

[Day-3] Harapan Terbesar Blog Miniku

ANALISIS WACANA KRITIS SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA DALAM PUISI IBU SUKMAWATI